Keluarga Histeris Tahu Iwan Sutrisman Dibunuh Serda Adan, Sang Paman Ngaku Sempat Didatangi Korban dalam Mimpi: Minta Tolong Diselamatkan

Senin, 01 April 2024 | 20:13
Kolase

Foto Iwan Sutrisman Telaumbanua mengenakan seragam TNI yang sengaja dikirimkan oleh Sersan Adan, pelaku pembunuhan casis bintara TNI AL. Kanan: Keluarga histeris mengetahui kematian Iwan Sutrisman Telaumbanua. Pembunuhan eks casis bintara AL baru terungkap. Dikira sekolah TNI, ternyata Iwan dibunuh Serda Adan 1,5 tahun lalu.

GridHot.ID - Keberadaan eks casis Bintara TNI AL, Iwan Sutrisman Telaumbanua (21) yang tidak ada kabar sejak mengikuti seleksi akhirnya menemui titik terang.

Iwan Sutrisman Telaumbanua dibunuh oleh oknum Polisi Militer, Serda Adan Aryan Marsal dan seorang rekannya yang merupakan warga sipil.

Peristiwa itu diduga terjadi pada 24 Desember 2022 atau hampir 1,5 tahun yang lalu.

Dilansir dari tribunnews.com, komandan Lanal Nias gerak cepat mengungkap kematian eks calon siswa Bintara Iwan Sutrisman (21) yang dibunuh oleh oknum TNI AL Serda Adan.

Danlanal Nias, Kolonel Whisnu Hardiansyah, menyebut sebenarnya di akhir 2022 lalu ditemukan jenazah laki-laki tanpa identitas di sekitar jurang di Sawahlunto, Sumbar.

Namun belum dipastikan itu jasad Iwan.

"Lanal Nias akan memfasilitasi keluarga korban untuk identifikasi jenazah yang diduga Iwan. Kami akan memberikan pendampingan keluarga untuk menuju ke Padang. Kita akan mendampingi untuk keterangan saksi dan melengkapi berkas penyidik, maupun pencocokan," ucap Whisnu dalam keterangannya, Minggu (31/3/2024).

Whisnu menyebut, bila ternyata jenazah pria tanpa identitas itu memang Iwan, pihak Lanal Nias juga akan memfasilitasi pemulangan jenazah menuju kampung halamannya di Nias.

"Apabila 100 persen jenazah tersebut [adalah] korban, kami juga akan fasilitasi pemulangan jenazah ke Nias, ke keluarga," tuturnya.

Aktivis pemuda dan sosial, Edizaro Lase menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pihak Danlanal Nias atas ketegasan dan sikap yang sangat baik serta tanggungjawab memfasilitasi keluarga korban.

Ia menilai Danlanal Nias telah bersikap tegas dan keras kepada oknum yang membunuh eks casis Bintara TNI AL tersebut.

Baca Juga: Tipu Daya Keluarga Iwan Telaumbanua, Terungkap Akal Licik Serda Adan Suruh Korbannya Foto Pakai Baju Dinas Sebelum Dihabisi: Supaya Orang Tuanya Gak Nelepon

"Kematian eks Casis TNI AL asal Nias Selatan merupakan duka yang sangat mendalam bagi masyarakat Nias. Peristiwa yang menimpa korban sangat keji dan tidak perikemanusiaan," ungkap Edizaro Lase di Jakarta, Minggu (31/3/2024).

Masyarakat mendukung langkah tegas dan keras sesuai undang-undang yang berlaku agar pelaku dihukum seberat-beratnya hingga hukuman mati.

"Melihat kronologis kematian korban, pelaku layak untuk dihukum mati. Semoga hukuman yang diterima oleh pelaku memberikan efek jera dan kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari."

Diberitakan sebelumnya, Iwan Sutrisman Telaumbanua (IST), warga Desa Lahusa Idanotae, Kecamatan Idanotae, Kabupaten Nias Selatan, yang pernah menjadi calon siswa (casis) bintara TNI Angkatan Laut (AL) tewas dibunuh oleh seorang personel TNI AL pada 24 Desember 2022.

Jenazahnya ditemukan dibuang di jurang kawasan Talawi Sawahlunto, Kota Padang, Sumatera Barat.

Keluarga Iwan tak bisa menahan tangis saat mengetahui putra mereka telah meninggal dunia, setelah lebih dari setahun kehilangan kontak.

Kesedihan mereka semakin dalam ketika mengetahui Iwan tewas karena dibunuh oleh Serda Pom Adan Aryan Marsal (AAM), seorang personel TNI AL yang bertugas di Lanal Nias.

Informasi tentang kematian Iwan Sutrisman diperoleh setelah sejumlah personel TNI AL Lanal Nias yang memberitahu keluarga bahwa Iwan telah meninggal dunia.

Keluarga sempat melaporkan hilangnya Iwan ke POM Lanal Nias pada 27 Maret 2024.

Melansir TribunJakarta.com, pembunuhan sadis dilakukan oleh Sersan Dua Adan Adyan Marsal terhadap Iwan Sutrisman Telaumbanua (21).

Sersan Adan ternyata menutupi pembunuhan Iwan selama 1,5 tahun dari keluarganya.

Baca Juga: Prajurit TNI AD Tergeletak Berlumuran Darah di Wilayah Bantargebang Bekasi, Ada Luka di Kepala, Penyebab Kematian Masih Misteri

Kepada keluarga korban, Adan berbohong bahwa Iwan telah lulus seleksi dan mengikuti pendidikan bintara TNI Angkatan Laut.

Padahal, itu hanyalah bualan belaka. Iwan tak pernah lulus melainkan dibunuh dan mayatnya dibuang ke jurang.

Kejadian pembunuhan itu berawal ketika Iwan mengikuti seleksi bintara TNI AL gelombang II 2022 di Kabupaten Nias pada Desember 2022.

Namun, Iwan tidak lulus. Keluarga Iwan kemudian menemui Serda Adan. Mereka sebelumnya sudah saling kenal.

Kala itu, Serda Adan bertugas di Polisi Militer Pangkalan TNI AL (Lanal) Nias.

Minta Rp 200 jutaKeluarga Iwan meminta agar Serda Adan menolong Iwan agar lulus seleksi melalui "lewat jalur belakang."

Adan pun meminta Rp 200 juta agar bisa membantu kelulusan Iwan.

Mereka pun bersepakat mengeluarkan biaya fantastis itu ke Serda Adan.

"Mereka (orang tua Iwan) ingin anaknya mencapai cita-cita menjadi prajurit TNI. Iwan juga sejak lama selalu bermimpi jadi prajurit. Dia berlatih setiap hari, badannya sudah tegap seperti tentara," ujar anggota keluarga Iwan, Yanikasi Telaumbanua (35) pada Sabtu (30/3/2024).

Adan bersama Iwan yang didampingi keluarganya ke Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) II Padang, Sumatera Barat, pada 16 Desember 2022.

Di situ lah terakhir kali keluarga bersama Iwan. Setelah itu, keluarga tak lagi berjumpa atau sekadar berkomunikasi dengan Iwan.

Baca Juga: Dibohongi dan Anaknya Dibunuh Oknum Polisi Militer TNI AL, Keluarga Histeris Tahu Iwan Sutrisman Telaumbanua Dihabisi 1,5 Tahun Lalu: Kami Anggap Dia Keluarga

Pada 22 Desember 2022, Adan mengirimkan foto Iwan telah mengenakan seragam TNI AL. Dalam foto itu, rambut Iwan sudah dibotaki.

Keluarga sangat senang melihat foto tersebut.

Karena kelulusan Iwan, keluarga sampai membikin pesta adat sebagai bentuk penghargaan kepada Adan.

"Kami menganggapnya sebagai anak," ujar Yanikasi.

Adan kerap meminta uang

Semenjak berpisah di Lantamal II Padang, keluarga tak pernah berkomunikasi dengan Iwan.

Namun, Adan kerap meminta kepada keluarga Iwan untuk dikirimkan uang dan barang.

Pada April 2023, Adan bahkan meminta dua ekor burung murai batu.

Dia menyebut burung itu merupakan permintaan khusus dari paman Adan yang membantu kelulusan Iwan.

Keluarga merogoh kocek hingga Rp 14 juta demi membeli burung itu.

Adan kemudian membohongi keluarga Iwan dengan menyebut Iwan akan dilantik sebagai prajurit TNI AL pada Oktober 2023.

Baca Juga: Gudang Peluru TNI di Bogor Meledak, 160.000 Jenis Amunisi Terbakar, 65 Ton di Antaranya Kedaluwarsa

Adan pun meminta uang lagi Rp 3,7 juta agar bisa membeli tiket pesawat untuk mengikuti pelantikan.

"Namun di hari pelantikan, Adan menghubungi keluarga kami dan menyebut pelantikan ditunda. Iwan disebut terpilih menjadi anggota pasukan khusus marinir dan pelantikan ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan," katanya.

Pada Februari 2024, keluarga Iwan menemui Serda Adan di tempat tinggalnya di Mess Polisi Militer Lanal Nias.

Adan lagi-lagi meminta uang Rp 1,4 juta untuk membeli pulsa agar bisa menghubungi teman satu angkatan di satuan pendidikan.

Sang paman korban bermimpi

Akhirnya timbul kecurigaan dari keluarga Iwan karena tak kunjung bisa menemui Iwan.

Ditambah sang paman Iwan bermimpi aneh.

"Kami mulai khawatir pada kondisi Iwan setelah paman Iwan bermimpi melihat Iwan datang ke depan rumahnya meminta tolong, dia meminta agar diselamatkan," kata Yanikasi.

Mereka memutuskan melaporkan kejadian ini ke Lanal Nias, Senin (25/3/2024).

Adan dan keluarga Iwan dipertemukan.

Namun, Adan malah membantah telah membawa Iwan ke Padang. Dia menyebut tidak pernah menerima uang dari keluarga Iwan.

Baca Juga: Kuras Uang Keluarga Korban Rp 241 Juta, Oknum Polisi Militer TNI AL Ini Nekat Habisi Nyawa Eks Casis Bintara, Begini Kronologinya

"Kami akhirnya menunjukkan semua bukti transfer dan percakapan dengan Adan," kata Yanikasi.

Dibunuh

Pada Kamis (28/3/2024), keluarga korban diberitahu bahwa Iwan telah dibunuh oleh Adan.

Adan mengaku membunuh Iwan pada 24 Desember 2022.

"Kami sekeluarga sangat terkejut dan menangis histeris mendengar informasi itu. Kami tidak menyangka dia yang kami anggap sebagai anak tega melakukan itu," ucap Yanikasi.

Iwan ditusuk di bagian perut menggunakan pisau dan mayatnya dibuang ke jurang di daerah Talawi, Kota Sawahlunto, Sumbar.

Pihak TNI AL masih melakukan penyelidikan terkait motif di balik pembunuhan Iwan. (*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Tribunnews.com, TribunJakarta.com