Viral Ribuan Salak Dibuang Begitu Saja ke Sungai di Banjarnegara, Pemilik Ungkap Alasan Utamanya: Baru Kali Ini!

Rabu, 03 April 2024 | 13:42
Instagram/Banjarnegaraterkini

Tumpukan salak dibuang ke sungai di Banjarnegara

Gridhot.ID - Viral di sosial media beberapa waktu lalu pedagang salak membuang buah tersebut ke sungai.

Dikutip Gridhot dari postingan di akun Instagram @banjarnegaraterkini, video tersebut berlokasi di Talunamba Madukara, Banjarnegara.

Terlihat beberapa orang menggunakan mobil pikap berhenti di atas jembatan.

Kemudian mereka satu-persatu bergantian membuang buah salak yang ada dalam keranjang.

Belasan keranjang terlihat berisi salak dan semuanya langsung dibuang ke sungai begitu saja.

Diperkirakan ada ribuan buah yang dibuang dalam kesempatan tersebut.

"Salak ora payu, Kanti bosok," tulis video tersebut.

Di postingan lainnya, pedagang salah lain juga memilih untuk membagi-bagikan salak yang tidak busuk kepada warga sekitar.

Hal tersebut dilakukan karena permintaan salak yang menurun drastis di tahun 2024 ini.

Salak yang sudah membusuk kemudian dibuang dan yang masih layak akhirnya dibagikan ke warga sekitar.

Nyatanya, aksi buang-buang salak ini akibat adanya harga atau kondisi pasa yang cukup ekstrem bagi para pedagang salak.

Baca Juga: Dihina karena Jadi Anak Santri, Wanita Ini Senggol Mantan Camer Usai Jadi Tentara Pangkat Serda, Warganet: Allah Sendiri yang Mengangkat Derajatnya

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Pemilik salak, Pardi mengatakan, terpaksa membuang salak tersebut karena sudah busuk.

"Saya buang karena salaknya sudah busuk," ungkap Pardi yang merupakan pengepul salak asal Desa Talunamba kepada wartawan, Selasa (2/4/2024).

Menurut Pardi, permintaan salak saat ini sedang turun drastis. Dari biasanya 20 ton menjadi 5 ton. Kondisi itu membuat stok salak di gudang membusuk.

"Terlalu lama di gudang, akhirnya saya buang," kata Pardi.

Selain itu, kata Pardi, harga salak saat ini juga sedang turun drastis karena berbarengan dengan musim panen buah-buahan lainnya.

"Kalau yang ukuran besar biasanya Rp 4.000 per kilogram, sekarang hanya Rp 2.000. Malah salak kecil sekarang hanya Rp 500 per kilogram, padahal biasanya bisa sampai Rp 2.000," jelas Pardi.

Pardi mengatakan, penurunan harga salak mulai terjadi sejak awal Ramadhan. Namun baru kali ini harganya sangat rendah.

"Tapi yang sampai ekstrem baru kali ini, sebelumnya tidak pernah," ujar Pardi.

Pardi biasa membeli salak dari para petani di daerahnya. Salak tersebut biasa dikirim ke daerah Jawa Barat dan Jawa Timur.

Untuk diketahui, Banjarnegara selama ini dikenal sebagai salah satu sentra buah salak.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Instagram