Find Us On Social Media :

Pilu, Kakek Penjual Mainan Terpaksa Makan Nasi Basi, Cuma Tinggal di Kosan Sempit yang Ditambal Pakai Banner Bekas

Kakek penjual mainan yang makan nasi basi

Gridhot.ID - Viral seorang kakek yang hanya bisa makan nasi basi saat sedang kelaparan.

Hal tersebut terjadi karena dirinya tidak mendapatkan pendapatkan selama seminggu berjualan.

Kisahnya viral menguras air mata para netizen di sosial media.

Dikutip Gridhot dari Surya, kisah pilu dialami seorang kakek penjual mainan keliling yang belum lama ini viral di media sosial.

Ia adalah Kakek Murni.

Dalam unggahan Instagram @ahmadpeduli, disebutkan bahwa Kakek Murni hidup sebatang kara di kosan sempit.

Tak hanya sempit, tempat tinggalnya itu kerap bocor saat hujan datang.

Hanya ada kasur tipis dan usang menjadi alas tidurnya.

Rumahnya pun terlihat banyak banner bekas untuk menutupi beberapa bagian.

Untuk memenuhi kebutuhan, Kakek Murni berjualan mainan.

Sayangnya, seminggu terakhir, dagangan Kakek Murni tidak laku sehingga tak ada penghasilan.

Baca Juga: Ngaku-ngaku Orang Pelindo, Pria Mesum yang Dilabrak Korbannya di KRL Langsung Lesu Dibawa Security, Intip Tampangnya

Kakek Murni akhirnya harus makan seadanya, yakni dengan nasi basi.

Ia merendam nasi basi selama dua hari untuk dimakan.

Dalam video unggahan itu pun Kakek Murni memakan nasi basi langsung dari panci yang berisi air.

Meski makan nasi basi yang direndam, Kakek Murni tampak lahap.

Namun matanya tampaknya tidak berbohong, matanya mulai memerah seperi seolah ingin menangis.

"Namanya bapak murni.sehari hari beliau jualan mainan.melihat bapanya sampai nangis udah 1 minggu lebih beliau jualan gak ada yg laku sama sekali,beliau tinggal di kosan sempit dan sering kehujanan bocor.

"Udah beberapa hari ini beliau cuma makan nasi basi yg di rendamnya selama 2 hari."

"Dan di tambah lagi kaki bapanya bermasalah sering sakit karena jatuh keserempat motor sampai tulang kaki bengkok. Bapak murni berjualan mainan untuk membiayai kehidupan sehari harinya," tulis pengunggah, dikutip Tribunjabar.id, Rabu (10/4/2024).

Unggahan itu pun menuai beragam reaksi dari warganet.

Warganet ikut pilu dengan apa yang terjadi pada Kakek Murni.

Bahkan, tak sedikit yang ingin donasi untuk kakek penjual mainan tersebut.

@sn***.Tolong ayahnya siapapun ini diurusin, krn rasanya ga punya Ayah itu sakit sekali.

Baca Juga: Kisah Penjual Mukena Dagangan Laris Usai Bantu Nenek yang Tak Punya Uang: Langsung Dibalas Kontan

@pri***.Mohon maaf hanya bisa bantu sedikit semoga bapak murni sehat selalu amin.

@mit***.Kakek jualan deket kantor , dan slalu kami @sugiiikkk @safira.damayanti @desak_tisna @etsukaa_ bantu kakek .. sehat selalu kakek.

Di kolom komentar, pengunggah pun menuliskan alamat Kakek Murni

"Alamat kakek : jalan pemuda ciung winara, Denpasar," tulisnya.

Memakan nasi basi atau bekas sisa tentu saja sangat berbahaya bagi kesehatan.

Dikutip Gridhot dari Sajian Sedap, nasi sisa kemarin diketahui terdapat bakteri Bacillus cereus yang dapat memicu gangguan kesehatan.

Seperti yang ditunjukan data penelitian pada National Health Service ini.

Memakan nasi sisa kemarin yang mengandung bakteri Bacillus cereus dapat menyebabkan sakit dan mengalami muntah.

Bahkan Anda juga bisa mengalami diare sekitar 1 hingga 5 jam sesudahnya.

Meski gejalanya cenderung ringan dan biasanya berlangsung sekitar 24 jam, tetap saja hal ini tidak baik bagi kesehatan kita.

Nasi sisa kemarin yang di simpan dalam suhu ruangan lebih berisiko membahayakan bagi tubuh kita.

Baca Juga: Patut Dicontoh, Kapolesta Gorontalo Mengajak Puluhan Anak Panti Asuhan Belanja Baju Lebaran di Sebuah Mall

Walaupun nasi tersebut dimasak ulang atau dipanaskan kembali tidak ada manfaatnya.

Karena nasi sudah terkontaminasi dengan bakteri dan kotoran lainnya yang terbang bersama udara ruangan.

Selain dapat menyebabkan diare, keracunan makanan dari nasi sisa kemarin dapat menyebabkan kram perut.

Di beberapa kasus, nasi sisa kemarin juga bisa bikin seseorang merasa lemah tidak bertenaga, merasa kedinginan, bahkan demam hingga lebih dari 38° Celsius.

(*)