Find Us On Social Media :

3 Weton Balung Kuning yang Punya Kesakstia Tersembunyi dalam Dirinya

Ilustrasi weton balung kuning

GRIDHOT.ID- Balung Kuning merupakan istilah dalam Primbon Jawa yang merujuk pada orang-orang dengan energi spiritual istimewa, diwariskan dari leluhur mereka.

Konon, mereka memiliki garis keturunan yang spesial dan dikaruniai kesaktian tersembunyi.

Keistimewaan Weton Balung Kuning:

- Keberuntungan: Dipercaya memiliki aura positif dan membawa keberuntungan bagi diri sendiri dan orang di sekitar mereka.

- Perlindungan: Memiliki perlindungan gaib dari leluhur dan dijauhkan dari marabahaya.

- Kesaktian: Konon memiliki kesaktian tersembunyi, seperti ilmu kebatinan, penyembuhan, atau pendeteksian energi negatif.

Pantangan Weton Balung Kuning:

Baca Juga: Ramalan Jodoh Terbaik untuk Para Pemilik Weton Kamis Wage Menurut Primbon Jawa

- Bersikap sombong: Diimbau untuk tetap rendah hati dan tidak sombong atas kelebihan yang dimiliki.

- Menyalahgunakan kesaktian: Dilarang menggunakan kesaktian untuk hal-hal negatif, seperti menipu atau menyakiti orang lain.

- Berada di tempat keramat: Dipercaya rentan terhadap pengaruh negatif di tempat-tempat keramat.

Penting untuk diingat:

- Konsep Balung Kuning merupakan kepercayaan yang berlandaskan pada Primbon Jawa.

- Tidak semua orang dengan weton yang disebutkan memiliki ciri-ciri dan keistimewaan tersebut.

- Keberhasilan dan kebahagiaan seseorang tidak ditentukan solely berdasarkan weton, melainkan usaha, doa, dan keteguhan hati.

Baca Juga: 5 Weton Spesial, Manjur Doanya dan Memiliki Energi Penyembuhan

Ciri-ciri Weton Balung Kuning:

- Weton: Lahir pada hari Sabtu, Selasa, atau Minggu dengan neptu tertentu (misalnya, Sabtu Kliwon, Selasa Pon, Minggu Wage).

- Fisik: Memiliki tahi lalat di bagian tubuh tertentu (misalnya, telapak tangan, telinga, atau belakang lutut).

- Kepekaan: Memiliki intuisi yang kuat, mudah merasakan hal-hal gaib, dan peka terhadap energi di sekitar mereka.

- Kecerdasan: Memiliki kecerdasan spiritual dan mudah mempelajari ilmu kebatinan.

(*)