Find Us On Social Media :

Cuma Tidur 2 Jam Sejak Sekolah, Soimah Sampai Makan Bayam Liar Selokan Demi Bertahan Hidup: Dulu Aku Benci Ibuku

Soimah Pancawati

Gridhot.ID - Artis Soimah mengaku dirinya memiliki masa lalu luar biasa pahit.

Segala kesuksesan yang dirasakan Soimah sekarang benar-benar jauh dari apa yang miliki di masa anak-anak dulu.

Diketahui, kini Soimah menjadi salah satu artis terkaya yang memiliki bakat luar biasa di dunia hiburan.

Dikutip Gridhot dari Sonora.ID, di masa sekarang Soimah sudah punya beberapa ladang uang untuk menghidupi dirinya dan keluarga.

Selain menjadi seorang presenter dan penyanyi, Soimah juga diketahui merupakan pengusaha kondang.

Dirinya memiliki bisnis angkutan umum di Yogyakarta yang kini dijalankan suaminya.

Selain itu, Soimah juga memiliki bisnis fashion dengan nama Shopimah.

Dirinya bercerita, kalau masa lalunya luar biasa pahit sebelum bisa mencari uang di dunia hiburan seperti sekarang.

Dikutip Gridhot dari Surya, Soimah bercerita, masa lalunya tidak berjalan mudah. Apalagi Soimah mendapat didikan keras dari ibunya.

Saat masih usia sekolah, Soimah sudah dipaksa bekerja hingga dini hari.

Ia membeli ikan di tempat pelelangan, yang kemudian diolah keluarganya menjadi ikan asap, ikan pindang, dan kering.

Baca Juga: Denny Caknan Akhirnya Lunasi Utangnya, Soimah Tegaskan Sang Pedangdut Masih Harus Bayar Bunganya: Dia Merasa Dihantui

"Dulu aku benci sama ibuku," ucap Soimah, dari YouTube Wendy Cagur.

Soimah kecil juga kerap menangis karena mendapat perlakuan yang dinilai tak sesuai dengan usianya saat itu.

"Karena saya diperlakukan tidak umumnya anak-anak seusiaku. Dari SD aku udah kerja keras, pulang sekolah aku sering nangis."

"Ikan udah banyak terus aku ngolah ikan sampai jam 1 pagi," imbuhnya.

Di saat anak-anak seusianya belajar dan bermain, Soimah justru menghabiskan waktu untuk bekerja.

"Enggak ada waktu bermain, bahkan ibuku sekolah itu nomor dua, ekstrakulikuler jarang berangkat," ucap Soimah.

"Saya nata ikan sambil nangis. Jangan nangis! Nata yang lurus," imbuhnya meniru ucapan ibunya.

Soimah mengatakan walau mengelola ikan hingga ham 01.00 dini hari, dirinya harus bangun jam 03.00 demi membantu sang ibu yang akan bersiap berdagang ikan di pasar.

Jika dirinya tak bangun, maka Soimah tidak mendapatkan uang saku.

"Jam 3 ibu harus ke pasar, kalau jam 3 aku engga bangun, enggak angkat-angkat, enggak dikasih uang saku Pak," ucap Soimah.

"Kalau mau uang saku ya harus kerja," imbuhnya.

Baca Juga: Boro-boro Untung Rp10 Miliar, Soimah Ngaku Bisnis Kulinernya Belum Balik Modal: Siapa yang Ngitung?

Soimah mengaku tak jarang sepulang sekolah dirinya mencari bayam liar yang ada di selokan untuk dibuat menjadi sayur bening.

"Jadi pulang sekolah nanti nyari lauk sendiri," kata Soimah.

"Nah di selokan kan banyak bayam liar, yaudah kalau aku enggak dapat uang saku, pulang sekolah metikin bayam,"

"Buat di sayur bening, pakai pepaya muda, buat makan," imbuhnya.

Namun Soimah mengaku berkat didikan keras sang ibunda, dirinya bisa menjadi sosok yang kuat.

(*)