Gridhot.ID - Keberadaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Papua terus menjadi ancaman bagi keamanan dan stabilitas wilayah.
Kelompok ini kerap melakukan aksi kekerasan terhadap warga sipil, aparat keamanan, dan infrastruktur publik.
Berikut adalah 3 Jenderal KKB Papua atau OPM yang dikenal dengan daftar kejahatannya yang mengerikan:
1. Egianus Kogoya
Egianus Kogoya merupakan salah satu jenderal KKB yang paling ditakuti di Papua.
Ia bertanggung jawab atas sejumlah aksi kekerasan brutal, termasuk:
- Pembantaian 8 warga sipil di Nduga pada 2020
- Penembakan dan pembakaran pesawat MAF di Nduga pada 2021
- Penyerangan terhadap Pos Satgas Nemangkawi di Yahukimo pada 2021
- Penculikan Pastor Yustinus Rahmat pada 2023
Ia kini masih buron dan menjadi target utama aparat keamanan.
2. Benny Tabuni
Benny Tabuni merupakan juru bicara OPM yang dikenal dengan retorikanya yang provokatif.
Ia sering menyerukan agar rakyat Papua melakukan perlawanan bersenjata terhadap pemerintah Indonesia.
Tabuni juga terlibat dalam sejumlah aksi kekerasan, termasuk:
- Penyerangan terhadap Pos Satgas Nemangkawi di Intan Jaya pada 2021
- Penembakan dan pembakaran pesawat Airfast di Intan Jaya pada 2022
- Penculikan 4 warga sipil di Sugapa pada 2023
3. Ngalum Wenda
Ngalum Wenda merupakan panglima perang OPM yang dikenal dengan kekejamannya. Ia bertanggung jawab atas sejumlah aksi pembantaian dan mutilasi terhadap warga sipil.
Wenda juga terlibat dalam berbagai aksi kriminal lainnya, seperti perampokan, perusakan, dan penculikan.
Wenda kini masih buron dan menjadi target utama aparat keamanan.
Perlu dicatat bahwa informasi tentang daftar kejahatan para jenderal KKB Papua atau OPM ini masih simpang siur dan belum terverifikasi secara independen.
Aparat keamanan terus berupaya untuk menangkap para pelaku kejahatan ini dan membawa mereka ke hadapan hukum.
Penting untuk diingat bahwa tidak semua anggota KKB Papua atau OPM terlibat dalam aksi kekerasan.
Banyak di antara mereka yang hanya ingin hidup damai dan sejahtera.
Pemerintah Indonesia terus berusaha untuk menyelesaikan konflik di Papua dengan cara damai melalui dialog dan pembangunan.
Masyarakat Papua diharapkan dapat membantu mewujudkan perdamaian dengan tidak terprovokasi oleh ajakan kekerasan dari para jenderal KKB.
(*)