Gridhot.ID - Tarsum (40) yang merupakan warga Dusun Sindangjaya, Desa Cisintrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat buat geger setelah membunuh dan memutilasi mayat istrinya, Yanti (40).
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Tarsum melakukan pembunuhan pada Jumat, 3 Mei 2024 sekitar pukul 07.30 WIB.
Tarsum membunuh sang istri dengan sadis kemudian memutilasi tubuh korban dan dagingnya dibagikan ke para tetangganya
Tetanggapun mengungkapkan kalau Tarsum sebelumnya terlihat memukul korban denga balok.
"Saat dalam perjalanan itu, pelaku memukul korban dengan balok, terus dia pergi ke rumahnya membawa pisau dan pembunuhan hingga mutilasi itu terjadi," ucap Yoyo Taryo selaku Ketua RT 08 Desa Sidangjaya.
"Saya pulang (untuk mengecek lokasi)," ungkap dia.
Saat itulah dirinya melihat pelaku sudah dalam kondisi memotong bagian tubuh korban lalu menyeretnya bagiannya ke dekat pos ronda.
Warga langsung menghubungi aparat setempat dan melakukan pengamanan.
Pelaku diketahui sempat ngamuk saat diamankan pihak kepolisian dan TNI yang bertugas di desa tersebut.
Sebelumnya bahkan viral video yang menunjukkan Tarsum dengan santainya membawa potongan tubuh istrinya ke jalanan desa tersebut.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews Bogor, kini menghuni tahanan seorang diri, Tarsum tampak kebingungan.
Dalam rekaman yang dibagikan penyidik, dilansir dari tayangan Kompas TV, Tarsum mengurai pengakuan mengejutkan.
Tarsum menyebut dirinya bingung hingga bertanya apakah kejadian yang baru ia lakukan adalah nyata.
"Aduh, aduh, nyata nteu iyeu? ini teh nyata nte? jam sabaraha?" tanya Tarsum dikutip TribunnewsBogor.com, Minggu (5/5/2024).
"Nyata, beneran," kata penyidik.
"Kok jamnya enggak nyala?" tanya Tarsum lagi.
"Nyala itu. Istighfar kamu," pungkas penyidik.
Sebelumnya, Tarsum sempat mengurai pengakuan mengejutkan kepada Pak RT setempat.
Ternyata Tarsum mengaku nekat membunuh istrinya karena bisikan gaib.
"Pelaku mengaku mendapatkan bisikan gaib dari pesugihan yang dilakukannya," kata Yoyo Tarya selaku Ketua RT setempat.
Lantaran sikap aneh yang ditunjukkan pelaku, pihak kepolisian bakal memeriksa kejiwaan Tarsum pada esok hari, Senin (6/5/2024).
"(Pelaku akan diperiksa) secara kejiwaan rencana hari Senin, kami sudah konsultasi ke dokter kejiwaan," ungkap Kapolres Ciamis AKBP Akmal.
Lebih lanjut, AKBP Akmal pun mengurai cerita dari keluarga pelaku dan korban soal peristiwa sebelum pembunuhan.
Satu minggu lalu pelaku yakni Tarsum sempat bersikap tak wajar hingga membuat istrinya, Yanti tak nyaman.
Gara-gara Tarsum kerap emosi, Yanti pun menghubungi pihak puskesmas guna memeriksa suaminya.
Kala itu pihak puskesmas memberikan obat penenang untuk pelaku.
"Seminggu yang lalu, istri atau korban sempat menghubungi pihak puskesmas Ranca, pihak puskesmas sempat berbicara ke pelaku dan memberikan semacam obat penenang ke pelaku dan berkomunikasi ke pelaku bahwa kondisinya baik-baik saja. Petugas puskesmas menyampaikan ke korban untuk update kondisi pelaku, tapi keluarga tidak update," ujar AKBP Akmal.
Tak disangka setelah meminum obat penenang itu, pelaku malah kian bersikap aneh.
Dua hari sebelum insiden mutilasi, Tarsum nekat membenturkan kepalanya ke tembok.
Kala itu Yanti langsung membawa suaminya ke puskesmas.
"Beberapa hari lalu (pelaku) sempat membenturkan kepalanya dan terdapat 9 jahitan di kepala. Memang perilaku reaktif tersebut yang membuat istri menghubungi Puskesmas," kata AKBP Akmal.
Hingga akhirnya pada Jumat pagi, Tarsum tega membunuh sang istri yang selama ini sudah berusaha menolongnya.
Tarsum bahkan memutilasi jasad sang istri dan menyebar potongan daging korban di TKP.
Terkait aksi sadis dan nekat Tarsum, pihak kepolisian menjawab isu yang berkembang di masyarakat.
Belakangan muncul isu bahwa penyebab Tarsum stres dan depresi karena anaknya main judi slot.
Perihal isu tersebut, penyidik mengurai fakta terkini.
"Semua informasi yang berkembang kami akan tampung dan kami lakukan pendalaman. Kami tidak bisa berbicara lebih jauh, saat ini kami akan dalami," ujar AKBP Akmal.
Saat ini, penyidik masih belum bisa memeriksa anak korban sekaligus pelaku karena kondisinya yang mengalami trauma.
"Sementara anak korban kami titipkan ke keluarganya. Informasi terakhir kondidisinya membaik. Anaknya masih di bawah umur," pungkas AKBP Akmal.
(*)