Gridhot.ID - Kasus pembunuhan seorang transgender berinisial AJ alias Ceceu di Sukabumi, Jawa Barat menemui babak baru.
Polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan yakni A (20), setelah tiga jam penemuan mayat korban.
Adapun korban AJ yang merupakan Asisten Rumah Tangga (ART) ditemukan tewas sekira pukul 04.15 WIB di rumah majikannya di Perumahan Frinanda, Desa Citepus, Kec. Palabuhanratu, Kab. Sukabumi, Jawa Barat.
Kemudian pelaku ditangkap polisi sekira pukul 07.00 WIB di dalam bus di wilayah Kecamatan Parungkuda.
A diringkus pihak berwajib saat hendak kabur ke Bogor pada Sabtu (4/5/2024).
Melansir dari TribunJabar.id, Kasatreskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri menjelaskan,pelaku kabur naik bus ke menuju Bogor dari lampu merah Jalan Siliwangi.
"Jadi pelaku itu sempat berjalan kaki dari rumah korban bahkan lewat depan Polres juga, terus ke langgar atau musala. Jalan kaki ke lampu merah ketemu bus MGI, dia naik MGI yang rencananya akan ke Bogor, karena ada saudaranya di Bogor," kata Ali di Satreskrim Polres Sukabumi.
"Alhamdulillah berkat bantuan dari masyarakat, pelaku bisa diamankan. Pelaku lagi duduk di dalam bus, kita hentikan di daerah Parungkuda," ucap Ali.
Ali mengatakan, pelaku sebenarnya mendatangi AJ dengan niat mencari kerja.
Pelaku dan korban sebelumnya sempat kenal saat A bekerja di salon di daerah Banten.
Dikatakan Ali, A berangkat dari Banten menuju Palabuhanratu pada Jumat (3/5/2024) sore.
Saat itu A berangkat dari Banten dengan uang ongkos yang ditranfer AJ sebesar Rp 100 ribu.
"Setelah kontak, pelaku datang ke sini, karena dia tidak punya uang, minta uang dikirim, ditransfer dana (sama korban) 100 ribu, akhirnya pelaku sore hari datang ke rumah (majikan) korban, dijemput di Terminal Palabuhanratu, pelaku diajak makan, terus sore hari pelaku dibawa ke rumahnya korban," tutur Ali.
Kepada polisi, A mengaku nekat membunuh korban karena membela diri.
A mengaku korban saat itu memaksa untuk melakukan hubungan sesama jenis hingga mengancam menggunakan pisau.
Disebutkan A, korban saat itu sekitar pukul 03.00 sudah dalam keadaan telanjang memaksa A untuk melakukan hubungan intim.
Namun, A menolak, membela diri hingga menusukan pisau yang dibawa korban ke leher korban sendiri.
"Korban sudah tidak mengenakan baju sama sekali, langsung memeluk pelaku, yang niatnya korban ingin menyodomi pelaku dengan membawa pisau, pelaku ditodong."
"Karena pelaku tidak mau dan tidak pernah melakukan peristiwa tersebut, pelaku menolak, karena menolak, pelaku melawan membalikan, pelaku langsung menusuk bagian leher korban, setelah itu korban masih melakukan perlawanan, sempat terjadi duel, ditusuk lagi hingga korban terjatuh bersimbah darah," kata Ali.
Ali mengatakan pelaku saat itu kabur dari dalam rumah.
Di lokasi terlihat bercak darah di besi penyangga blower AC yang diduga terbawa dari injakan kaki pelaku saat kabur.
Bahkan bercak darah juga terlihat di dinding rumah di TKP pembunuhan.
Sebelumnya, warga di Perumahan Frinanda digegerkan dengan penemuan mayat pria telanjang bersimbah darah di rumah Blok B1 Nomor 1.
Pria itu diketahui merupakan Ceceu alias Ajo Sutarjo, seorang pembantu rumah tangga.
Korban ditemukan tewas telanjang di ruang tamu rumah majikannya. Saat itu, majikan korban sedang tidak ada dilokasi.
Ketua RW, Adi Ginanjar, mengatakan, awalnya warga di sekitar TKP dikagetkan dengan suara teriakan orang kesakitan sekira pukul 03.40 WIB.
Adi mendapatkan informasi itu dari warga sekira pukul 04.00 WIB. Dia datang ke TKP 15 menit kemudian.
"Saya dibantu sama warga, pas buka pintu rumah itu ada korban di dalam," ujar Adi.
Adi menjelaskan, korban ditemukan dalam keadaan telanjang. Ia pun sempat kaget ketika melihat korban sudah meninggal.
"Kondisi korban telanjang dalam keadaan telungkup, ada bercak darah, banyak bekas luka," kata Adi.
Adi mengaku tidak mengetahui kondisi luka yang dialami korban, karena saat itu ia lantas melaporkan kejadian itu ke Polres Sukabumi.
(*)