Find Us On Social Media :

Air Kencing Berceceran, Balita 3 Tahun di Tulungagung Membiru di Sofa, Ternyata Telah Tewas Dicekik Ayah Kandung

Unit INAFIS Satreskrim Polres Tulungagung melakukan olah TKP di rumah balita yang dicekik ayahnya di Desa Blimbing, Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung, Minggu (12/5/2024) malam.

GridHot.ID - Balita laki-laki berusia tiga tahun warga Desa Blimbing, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung tewas diceking oleh ayah kandung sendiri.

Korban diketahui berinisial MAK, sementara pelaku berisial RAP (29).

Melansir Surya.co.id, peristiwa pembunuhan terjadi pada Minggu (12/5/2024) sekitar pukul 20.30 WIB.

Berdasarkan penuturan kerabat, pelaku RAP baru saja dipulangkan dari Taiwan pada 1 Mei 2024 lantaran mengalami gejala gangguan jiwa. RAP bekerja di Taiwan kurang dari 1 tahun.

Pada hari Minggu (12/5/2024) malam, RAP meminta seluruh keluarganya keluar.

RAP lalu bermain bersama MAK dan menggendongnya.

"Saat itu tidak ada yang curiga, semua juga keluar dari dalam rumah," ujar Kapolsek Rejotangan, AKP Kasiyanto, Senin (13/5/2024) dini hari setelah olah Tempat Kejadian Perkara (TKP)

Pukul 20.30 WIB, ibu korban yang berisial AJ (23),curiga saat mendapati MAK tak sadarkan diri telentang di atas sofa di ruang tengah. Kondisi tubuh anaknya itu juga membiru, seperti di bagian kakinya.

Keluarga kemudian membawa MAK ke Puskemas Rejotangan, tapi nyawanya tak terselamatkan.

"Sesampai di Puskesmas sempat dilakukan pemeriksaan. Pihak Puskesmas menyatakan, korban sudah meninggal dunia," sambung Kasiyanto.

Setelah memeriksa kondisi jenazah, polisi menduga MAK meninggal karena dicekik.

Baca Juga: Diancam dan Dicekik, Mahasiswi di Palembang Dirudapaksa Driver Ojol di Pemakaman Umum, Begini Kondisinya yang Sempat Jalan Kaki Pulang ke Rumah

Polisi juga menemukan ceceran air seni MAK di sofa panjang tempatnya tergeletak.

Dugaan ini dikuatkan saksi yang sempat melihat RAP menindih tubuh MAK.

"Dugaan kami, korban dicekik sambil ditindih oleh terduga pelaku. Ada bantal juga sebagai alat bantu," ungkap Kasiyanto.

Jenazah MAK kemudian dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung.

Rencananya polisi akan melakukan autopsi untuk memastikan penyebab kematian korban.

Polisi mengamankan sebuah sofa dan bantal sebagai barang bukti. Sementara RAP diamankan di Mapolsek Rejotangan.

"Terduga pelaku tidak melakukan perlawanan. Secara baik-baik kami amankan," pungkas Kasiyanto.

RAP diamankan di ruang tahanan sebelum dimintai keterangan. Selama di ruang tahanan, RAP meracau tak karuan.

Saat ditanya, jawabannya banyak seperti orang yang sedang halusinasi.

(*)