Terkuak Hasutan Naedi dalam Kasus Ponakan Bunuh Paman di Warung Pamulang, Korban Dibacok 4 Kali, Jasad Dibungkus Sarung

Rabu, 15 Mei 2024 | 16:42
Kompas.com/Nabilla Ramadhian

Dua pembunuh pria berinisial AH (32), yaitu Faizal Arifin (23) dan Naedi (26), menundukkan kepala saat dihadirkan di depan awak media di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (14/5/2024).

Gridhot.ID - Pria yang jasadnya ditemukan terbungkus sarung di Pamulang, Tangerang Selatan, AH (32) ternyata dibunuh oleh keponakannya sendiri, Faizal Arifin (23).

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Uly mengatakan, korban dieksekusi pelaku dengan cara dibacok sebanyak 4 kali.

Sabetan senjata tajam itu menyebabkan luka yang cukup parah pada tubuh korban.

"Satu kali bacokan dari arah belakang korban yang mengakibatkan luka robek pada leher belakang sebelah kanan," ungkap AKBP ditemui Kompas.com di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (14/5/2024).

Kronologi

Faizal adalah keponakan korban dari keluarga istrinya. Keduanya sama-sama berasal dari Sumenep.

AH lebih dulu tiba di Jakarta untuk bekerja sekitar 4 tahun lalu sebelum membeli kios untuk membuka warung Madura di Pamulang pada Desember 2023.

Mulanya AH berjaga seorang diri.

Kemudian pada Januari 2024, AH memanggil Faizal ke Pamulang untuk membantunya menjaga toko kelontong itu lantaranberoperasi selama 24 jam.

"Korban memang butuh orang (untuk) ganti-gantian jaga. Jadi, yang satu tidur dan yang satu melayani," tutur Titus.

Namun, berdasarkan pengakuan pelaku, ia kerap dimarahi karena dinilai tidur-tiduran saja selama menjaga warung.

Baca Juga: Sosok Anan Nawipa, Anggota KKB Papua Pembunuh Danramil Aradide yang Berhasil Ditangkap, Pelaku Ternyata Pegang Ponsel Korban

Bahkan Faizal mengaku pernah sampai disuruh kembali ke kampung halamannya.

Puncak kekesalannya terjadi pada Jumat (10/5/2024) dini hari saat dibangunkan dengan cara ditarik sarungnya dan ditegur, serta pada sore hari saat ia dibangunkan ketika baru tidur untuk melayani pembeli.

Faizal lantas teringat akan saran yang diberikan temannya, Naedi (26) saat menceritakan kekesalannya terhadap AH pada Kamis (9/5/2024) sekitar pukul 22.00 WIB.

Naedi adalah karyawan rumah makan soto Lamongan. Lokasinya berada tepat di seberang warung korban.

"Pelaku dua (Naedi) menyampaikan secara lisan kepada pelaku satu, 'jika kamu merasa tidak senang dengan perlakuan kakak sepupu kamu, kamu cari kerjaan di tempat lain saja. Dan terhadap kakak sepupumu, kamu bacok saja dan itu ada golok di warung penjual kelapa'," kata Titus.

Faizal memutuskan mengambil golok pada Jumat sekitar pukul 12.15 WIB.

Namun ia baru beraksi pada sore hari usai dibangunkan saat baru tidur.

Saat dibacok, korban sedang makan mie ayam dengan posisi membelakangi pelaku.

Bacokan pertama pada leher belakang AH membuatnya terjatuh ke lantai, tetapi dengan posisi telentang.

"Lalu dibacok lagi sebanyak 3 kali, yang menyebabkan luka robek pada tangan kiri, dan luka robek pada leher depan sehingga korban meninggal dunia," lanjut Titus.

Dengan bantuan Naedi, Faizal kemudian membungkus jasad AH dengan sarung serta karung goni.

Baca Juga: Sempat Kejang-kejang, Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Riau, Pelaku Ditahan Atas Kasus KDRT dan Percobaan Pembunuhan

Ia membawanya ke Jalan Komplek Makadam, Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan.

Jasad AH dikeluarkan dari karung goni. Tubuhnya dibuang dalam keadaan masih terbungkus sarung.

Adapun jasad AH ditemukan pada Sabtu (11/5/2024) pagi dan menggegerkan warga setempat.

Atas perbuatannya, polisi menyangka Faizal dan Naedi dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana subsider Pasal 338 KUHP, dan atau pasal 181 KUHP tentang menyembunyikan kematian, dan atau Pasal 221 KUHP tentang menghalang-halangi proses penyidikan.

Keduanya diancam hukuman penjara maksimal seumur hidup.

Ketika dihadirkan dalam konferensi pers oleh Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (14/5/2024), Faizal mengaku menyesal telah membunuh pamannya.

"Saya menyesal atas perilaku saya, dan saya berjanji tidak akan mengulangi lagi," ujar Faizal.

Saat menyampaikan penyesalan, raut wajah Faizal tampak datar. Begitu pula dengan suaranya yang datar tanpa menunjukkan getaran.

Naedi juga menunjukkan raut wajah yang datar. Namun, ketika berbicara, suaranya bergetar sampai-sampai kalimat yang ia ucapkan tidak terdengar jelas.

Baca Juga: Dini Hari Teriak Kesakitan, Pria Transgender di Sukabumi Tewas Dibunuh, Pelaku Klaim Cuma Bela Diri Lantaran Mau Disodomi

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari