Find Us On Social Media :

Ada yang Janggal, Salah Satu Terpidana Kasus Vina Seorang Tunagrahita, Kuasa Hukum Beber Ini

Salah satu terpidana kasus Vina Cirebon diduga merupakan seorang tunagrahita atau penyandang keterbelakangan mental.

GridHot.ID - Baru-baru ini kasus pembunuhan Vina Cirebon kembali mencuat setelah filmnya tayang di layar lebar.

Sudirman adalah salah satu dari delapan terpidana kasus yang menewaskan Vina dan Eki pada 2016 silam dengan vonis seumur hidup.

Dilansir dari TribunJabar, alasan Sudirman ditangkap adalah karena terlibat geng motor yang diduga melakukan pembunuhan dan pemerkosaan.

Tetapi, kejanggalan penangkapan para terpidana kini menjadi sorotan publik.

Seorang pemuda yang diduga merupakan seorang tunagrahita atau penyandang keterbelakangan mental ditangkap polisi atas kasus Vina Cirebon.

Hal ini membuat ayahnya yang merupakan kuli bangunan terpukul karena yakin anaknya yang tunagrahita tidak terlibat geng motor maupun pembunuhan Vina dan Eky.

Pemuda diduga tunagrahita ini adalah Sudirman yang kini tengah menjalani hukuman penjara seumur hidup dalam kasus Vina Cirebon.

Sudirman adalah satu dari 8 terpidana yang menjalani hukuman bui atas kasus pembunuhan dan pemerkosaan Vina yang kini tengah disorot banyak pihak ini.

Kuasa hukum Sudirman, Titin Prialianti, menceritakan detik-detik penangkapan kliennya itu yang terjadi pada 2016 silam.

Hal ini pun dianggap kuasa hukum sebagai salah satu kejanggalan yang ditemukan dalam fakta persidangan.

Sudirman ditangkap tiga hari setelah kejadian temuan mayat Vina dan Eki.

 Baca Juga: Wahyu Tjiptaningsih Wakil Bupati Cirebon Bangun Tidur Dibikin Syok Isu Anaknya Terlibat Kasus Vina: Ada Kemiripan Nama

Saat itu Sudirman yang masih berusia 20 tahun, baru saja berkunjung ke rumah kakaknya.

Ketika dia pulang ke rumah, dia didatangi sejumlah anggota Polisi yang kemudian menangkapnya.

"Ditangkap saat hendak masuk ke gang rumahnya," kata Titin dikutip dari Tribun Jabar, Selasa (21/5/2024).

Penangkapan Sudirman ini rupanya berasal dari informasi yang didapat Polisi dari dua orang warga bernama Dede dan Aep.

Namun sosok Dede dan Aep ini membuat kuasa hukum merasa ada yang janggal.

"Dede dan Aep tidak pernah dihadirkan dalam persidangan," ujarnya.

Hal ini pun turut disayangkan tim kuasa hukum karena penangkapan hanya berdasarkan laporan warga yang bahkan tidak dihadirkan sebagai saksi di persidangan.

Orang tua kaget

Terpisah, Suratno ayah Sudirman mengatakan bahwa di malam kejadian yang dimaksud pembunuhan Vina dan Eky, anaknya sedang berada di rumah.

Tiga hari kemudian, anaknya yang dikenal kerap dibully karena kekurangannya ini tiba-tiba diamankan Polisi dan dituduh sebagai pelaku pembunuh Vina dan Eky.

Orang tua pun syok, karena anaknya yang tidak pernah bergaul karena keterbelakangan mental, tiba-tiba dianggap geng motor pembunuh.

 Baca Juga: Nama Dua Bupati Ikut Terseret Pusaran Kasus Vina Cirebon karena Asumsi Liar Netizen, Siapa Saja?

“Ditangkapnya setelah tiga hari kejadian. Demi Allah waktu kejadian itu anak saya di rumah. Anak saya keterbelakangan mental, tidak pernah gaul, pendiam. Makanya waktu ditangkap itu saya kaget,” kata Suratno.

Selama menjalani pemeriksaan di polisi hingga ke persidangan, Sudirman menyebut dirinya hanya disuruh mengaku sebagai salah satu pembunuh.

Sudirman yang ketakutan hanya bisa menurut ketika dia dipaksa disuruh mengaku.

“Sampai sekarang 8 tahun kalau saya tengokin (di penjara), saya tanya, dia selalu bilang dipaksa untuk mengaku melakukan,” kata Suratno.

Kondisi Sudirman di penjara

Sementara itu ayah Sudirman, Suratno, menyebutkan bahwa saat ini kondisi anaknya dalam keadaan baik.

Suratno menyampaikan hal ini saat diwawancarai di rumah kuasa hukum Sudirman, Titin Prialianti, Minggu (19/5/2024).

"Ya kabarnya (Sudirman) baik-baik saja," ujar Suratno.

Ia menambahkan bahwa kunjungannya terakhir menemui anaknya dilakukan sebelum Lebaran.

"Terakhir nengokin Sudirman sebelum Lebaran."

"Kondisinya waktu itu sehat-sehat saja. Nah setelah Lebaran, belum nengokin lagi," ucapnya.

 Baca Juga: Cerita Pedagang soal Penangkapan Pelaku Pembunuhan Vina dan Eki di Jalan Perjuangan Tahun 2016

Suratno mengungkapkan, kendala materi sebagai alasan belum bisa menjenguk putra kelimanya kembali.

"Belum punya uang buat ongkosnya, ditambah harus bawa-bawaan kan kalau nengok itu, jadi harus bawa uang sama barang makanan gitu," katanya.

(*)