Find Us On Social Media :

5 Pasaran Weton Ini Disebut-sebut Cocok Jika Geluti Profesi Sebagai Psikolog

Ilustrasi weton yang cocok jadi psikolog.

GridHot.ID - Dalam tradisi primbon Jawa, setiap weton (kombinasi hari dan pasaran kelahiran) memiliki karakteristiku dan sifat tertentu.

Beberapa weton dianggap memiliki sifat yang cocok untuk bekerja sebagai psikolog karena mereka cenderung memiliki kepekaan emosional, empati, kebijaksanaan, dan kemampuan mendengarkan yang baik.

Berikut adalah lima weton yang mungkin cocok untuk bekerja sebagai psikolog menurut primbon Jawa:

Senin Legi:

Senin Legi sering diasosiasikan dengan sifat penyayang, sabar, dan bijaksana.

Mereka cenderung memiliki kemampuan untuk memahami perasaan orang lain dan memberikan nasihat yang bijak.

Rabu Kliwon:

Rabu Kliwon dikenal memiliki sifat tenang, bijaksana, dan mendalam dalam berpikir.

Mereka cenderung bisa menjadi pendengar yang baik dan memberikan dukungan emosional kepada orang lain.

Kamis Pon:

Kamis Pon biasanya dikaitkan dengan sifat empati dan kemampuan untuk memahami orang lain.

 Baca Juga: 5 Weton yang Memiliki Ketelitian Tinggi, Cocok Bekerja Jadi Editor atau Progamer

Mereka memiliki kemampuan untuk berempati dengan masalah emosional orang lain dan membantu mereka mencari solusi.

Jumat Legi:

Jumat Legi sering dihubungkan dengan sifat kebijaksanaan, kesabaran, dan kepekaan terhadap perasaan orang lain.

Mereka cenderung mampu memberikan bimbingan dan dukungan emosional yang baik.

Minggu Wage:

Minggu Wage memiliki karakteristik yang tenang, bijaksana, dan sabar.

Mereka cenderung memiliki kemampuan untuk mendengarkan dengan baik dan memberikan saran yang mendalam dan bermanfaat.

Penting untuk diingat bahwa ini adalah pandangan dari tradisi primbon Jawa dan tidak ada aturan baku yang mengikat.

Sifat dan kemampuan individu dalam memilih dan menjalani profesi, seperti psikolog, sangat dipengaruhi oleh minat pribadi, pendidikan, dan pengalaman hidup.

Weton hanyalah salah satu cara untuk memahami karakteristik umum seseorang menurut tradisi tertentu, dan setiap orang memiliki kebebasan untuk menentukan jalur karier mereka sendiri berdasarkan keahlian dan minat mereka.

(*)