Menilik Kisah Menyedihkan Sinead O'Connor Saat Remaja: Dari Orangtua Cerai Hingga Tinggal di Penampungan

Sabtu, 27 Oktober 2018 | 18:52
https://twitter.com/MagdaDavitt77

Kisah Menyedihkan Sinead O'Connor, dari perceraian orangtua hingga tinggal di penampungan

Laporan Wartawan Gridhot.id, Septiyanti Dwi Cahyani

Gridhot.id - Nama Sinead O'Connor yang merupakan penyanyi legendaris belakangan ramai diperbincangkan publik.

Sinead O'Connor merupakan penyanyi yang melantunkan lagu bertajuk Nothing Compares 2U.

Diketahui, penyanyi legendaris tersebut berganti nama dari Sinead O'Connor menjadi Shuhada Davitt.

Baca Juga : Kapal Titanic II Dijadwalkan Bakal Berlayar Pada Tahun 2022 dengan Teknologi Modern!

Seperti yang diketahui bersama, ini bukanlah pertama kalinya Sinead O'Connor berganti nama.

Tahun lalu, Sinead dikabarkan berganti nama menjadi Magda Davitt.

Hal itu dilakukan agar ia dapat lari dari kutukan orangtua.

Baca Juga : Demi Tingkatkan Keamanan, Saat Buka WhatsApp Pengguna Bakal Diminta Masukkan Sidik Jari atau Foto Wajah

Pergantian nama tersebut diduga ada kaitannya dengan masa lalu Sinead.

Kehidupan masa remaja Sinead diketahui memang tidak begitu cerah.

Ketika berusia 11 tahun, orangtua Sinead memutuskan untuk bercerai.

Baca Juga : Pesan Al Ghazali untuk Irwan Murssy Sebelum Menikah dengan Bunda Maia

Sinead yang mengikuti ibunya terpaksa jadi sering bolos dan dikeluarkan dari sekolah.

Penderitaan yang dialaminya belum berakhir sampai di situ saja.

Tak lama kemudian ibunya meninggal karena kecelakaan.

Baca Juga : Wow! Cristiano Ronaldo dan Jam Tangan dengan Harga Rp 23,4 Miliar

la kemudian berusaha mencari tempat yang dapat menampung dirinya.

Akhirnya Sinead mendapat tempat di rumah penampungan yang terletak di Borstal.

Di sanalah ia mulai menulis lagu-lagunya yang bernada protes.

Baca Juga : Wow! Cristiano Ronaldo dan Jam Tangan dengan Harga Rp 23,4 Miliar

"Jika saya mau menulis lagu itu saya harus tidur di kamar yang gelap dan nggak bersama kawan yang lain, jika semuanya sudah tidur, untuk melupakan segalanya maka saya mulai bersenandung," ujar Sinead saat mengenang tentang masa remajanya.

Karier Sinead di dunia musik sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1984.Baca Juga : Gara-gara Payudara KW, Dewi Perssik Somasi Kakak Kandung dan Keponakan

Tahun itu juga untuk pertama kalinya Sinead tampil di depan publik bersama kelompok In Tua Nua.

Baca Juga : Donald Trump Punya Mobil Dinas dengan 12 Fitur Canggih, Salah Satunya Peluncur Gas Air Mata

Kemudian Bono Vox dari kelompok U2 menemukannya.

Bono tertarik pada suara Sinead ketika ia mendengarkan contoh rekamannya.

Kemudian ia mengajak Sinead menyanyi untuk pembuatan soundtrack untuk film Irlandia The Captice.

Baca Juga : Gara-gara Payudara KW, Dewi Perssik Somasi Kakak Kandung dan Keponakan

Begitu umur 17, untuk lebih meningkatkan karier musiknya Sinead pindah dari Irlandia ke London.

Album pertama pun lahir ketika ia berumur 21 tahun.

Album yang berjudul The Lion and The Cobra dengan singlenya Mandinka itu merupakan album yang diproduksinya sendiri.

Baca Juga : Dokter Diduga Lakukan Aniaya dengan 50 Kali Suntikan ke Bidan Cantik

Album itu merangkum kehidupan saya dari nol sampai saya berumur 21 tahun," jelasnya.

Sedangkan album kedua I do not want what I haven't got yang lebih banyak menggunakan logika digambarkannya sebagai “gambaran kehidupan saya dari umur 21 sampai saat ini."

Pengalaman Sinead nggak hanya di musik. la juga sempat main film.

Baca Juga : Duh! Karier Khabib Nurmagomedov Terancam Tamat Gara-gara Ini

Dalam film Hush A Bye Baby Sinead berperan sebagai Melanie seorang remaja cewek berusia 14 tahun yang harus meninggalkan sekolahnya karena hamil.

Tapi film ini hanya sempat 14 hari di putar di Dublin dan kemudian dilarang.

"Sinead memang selalu berhasil dalam membuat kejutan," demikian komentar pers Inggris.

Baca Juga : Tenggelam Sejak 2.400 Tahun Lalu, Sebuah Bangkai Kapal yang Tenggelam di Laut Hitam Ditemukan Dalam Keadaan Utuh

Meskipun banyak kesibukan yang dilakukan, Sinead nggak melupakan masalah lingkungannya.

Perhatiannya itu ia ungkapkan lewat lagu Black boys on Mopeds yang idenya diambil dari kematian seorang bocah berkulit hitam yang bernama Nicholas Bramble akibat tembakan Polisi yang memburunya.

Lagu ini menurutnya perlu dibuat sebagai sumbangannya terhadap perjuangan melawan masalah sosial.

Baca Juga : Mengenal Gustika Jusuf Hatta, Cucu Bung Hatta yang Kini Tengah Mempelajari Studi Perang di Inggris

Dalam lagu itu terungkap bagaimana tingkah polisi dalam menghadapi orang kulit hitam.

"Saya bisa menuliskan hal itu karena saya tinggal di London dan saya banyak bertemu dengan perlakukan yang sifatnya rasial.

Saya sangat tersentuh dengan hal ini. Karena Polisi itu mengejar anak yang berkulit hitam dengan tuduhan anak itu telah mencuri.

Baca Juga : Potret Rumah Kelahiran Soekarno yang Kini Jadi Bangunan Cagar Budaya, Sekilas Tampak Tak Terawat

Tapi mungkin saja sebenarnya karena ia berkulit hitam. Anak itu ketakutan dan lari sampai menabrak sesuatu sehingga ia meninggal.

Saya benar-benar menyesalinya," kata Sinead dalam wawancaranya tempo hari dengan majalah Musician. (*)

Tag

Editor : Septiyanti Dwi Cahyani

Sumber Hai Online