Find Us On Social Media :

Fakta Baru Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi: Sengaja Dipancing untuk Datang ke Turki Sebelum Dibunuh

Jamal Khashoggi yang dikenal kritis terhadap pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

Laporan Wartawan Gridhot.id, Septiyanti Dwi Cahyani

Gridhot.id - Nama Jamal Khashoggi masih terus menjadi topik pembahasan di berbagai media nasional maupun internasional.

Perkembangan tentang kasus Jamal Khashoggi, jurnalis Arab Saudi yang hilang di Turki masih terus bergulir hingga kini.

Selama ini, Jamal Khashoggi diberitakan tewas karena dibunuh di Turki.

Baca Juga : Menilik Kisah Menyedihkan Sinead O'Connor Saat Remaja: Dari Orangtua Cerai Hingga Tinggal di Penampungan

Sejumlah media Turki dan dunia memberitakan Khashoggi dibunuh oleh 15 orang, dengan jenazahnya dimutilasi dan dilenyapkan menggunakan cairan asam.

Fakta baru tentang kasus pembunuhan Jamal Khashoggi pun satu persatu mulai terungkap.

Seperti yang dilansir dari Kompas.com, Jamal Khashoggi dikabarkan sengaja diatur atau dipancing untuk datang ke Turki sebelum dibunuh.

Baca Juga : Kapal Titanic II Dijadwalkan Bakal Berlayar Pada Tahun 2022 dengan Teknologi Modern!

Pernyataan tersebut disampaikan seorang diplomat yang juga teman Khashoggi, sebagaimana diwartakan The Independent, Kamis (25/10/2018).

Sumber tersebut menjelaskan, Khashoggi datang ke kedubes Saudi di Washington untuk mengurus dokumen perceraian agar dia bisa menikah dengan tunangannya, Hatice Cengiz.

"Jamal sudah ke kedubes beberapa kali. Dia pikir dia bisa segera mendapatkan dokumen yang menyatakan dia resmi bercerai," kata sumber tersebut.

Baca Juga : Demi Tingkatkan Keamanan, Saat Buka WhatsApp Pengguna Bakal Diminta Masukkan Sidik Jari atau Foto Wajah

Namun, oleh staf kedubes Khashoggi diminta ke Turki guna mengurus dokumen perceraian karena Cengiz merupakan warga negara Turki.

Kontributor The Washington Post itu datang ke Istanbul, di mana dia sudah berhadapan tim beranggotakan 15 orang yang langsung menangkapnya.

Sumber itu menuturkan, Khashoggi sempat dibujuk agar bersedia kembali ke Riyadh.

Baca Juga : Pesan Al Ghazali untuk Irwan Murssy Sebelum Menikah dengan Bunda Maia

Bahkan, dia dijanjikan bakal mendapat pekerjaan yang bagus.

Diplomat anonim itu melanjutkan, para pelaku melihat mereka bisa melakukan operasi penangkapan Khashoggi dengan lebih mudah di Istanbul.

"Mereka tentu tak berani melakukannya saat berada di wilayah AS. Ini tentu bumerang. Namun, saya tak tahu apakah pelakunya bakal dihadapkan pada hukum," kata diplomat itu.

Baca Juga : Mengenal Nadia Purwoko, Pengacara Muda Juara 3 Miss Grand International 2018 Asal Indonesia

Salah satu yang membujuk Khashoggi adalah Saud al-Qahtani, penasihat Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman bidang media.

Dia menjanjikan Khashoggi bakal mendapat jabatan di pemerintahan.

Qahtani menuturkan si jurnalis tak perlu takut akan keselamatannya.

Baca Juga : Tenggelam Sejak 2.400 Tahun Lalu, Sebuah Bangkai Kapal yang Tenggelam di Laut Hitam Ditemukan Dalam Keadaan Utuh

Karena Khashoggi menolak, Qahtani via Skype akhirnya memerintahkan agar Khashoggi dibunuh.

"Bawakan aku kepala orang itu," ujarnya dalam rekaman bukti yang diamankan Turki.

Awalnya Saudi bersikukuh Khashoggi telah keluar dari gedung.

Baca Juga : Mengenal Gustika Jusuf Hatta, Cucu Bung Hatta yang Kini Tengah Mempelajari Studi Perang di Inggris

Namun, pekan lalu, mereka akhirnya mengakui bahwa dia tewas dalam pertikaian. (*)