Dinilai Punya Catatan Keamanan yang Buruk, Media Australia Sebut Maskapai Lion Air 'Problematik'

Selasa, 30 Oktober 2018 | 06:48
Tribun Batam/Alvin

Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh, ada 20 pegawai Kemenkeu di dalam penerbangan tersebut

Laporan wartawan Gridhot.id, Dewi Lusmawati

Gridhot.id - Pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Tanjung Karawang pada Senin (29/10/2018).

Pesawat Lion Air JT-610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh setelah tiga belas menit mengudara.

Atas tragedi tersebut, sejumlah media asingpun ikut menyoroti kinerja maskapai Lion Air. Bahkan media Australia menyebut maskapai budget murah itu sebagai maskapai yang problematik.

Baca Juga : Selain Kemenkeu, Banyak Pejabat DPRD Hingga BPK yang Jadi Korban Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610

Hal ini seperti disampaikan oleh seorang David Lipson, jurnalis ABC Australia dalam sebuah video yang diunggah kantor berita ABC730.

Dilansir Gridhot.id dari akun Twitter resmi ABC730, video berdurasi 1 menit 46 detik itu awalnya menjelaskan ihwal kecelakaan yang dialami pesawat Lion Air JT 610.

Dalam sebuah sesi tanya jawab dengan pembaca berita, David Lipson menjelaskan catatan kecelakaan yang dialami oleh maskapai Lion Air.

Baca Juga : Tinggal di Australia, Inilah Potret Rumah Acha Septriasa yang Bergaya Minimalis

"Bagaimana catatan keamanan yang dimiliki Lion Air?," ujar seorang wanita yang terdenagr dalam video.

"Yah, tidak terlalu bagus sama sekali.

Maskapai ini baru mulai beroperasi pada tahun 2000.

Baca Juga : Tak Hanya Pegawai Kemenkeu, 3 Anggota Polri Juga Jadi Penumpang Pesawat Lion Air JT 610 yang Jatuh di Perairan Karawang

Dan sejak itu sudah ada 15 insiden, termasuk kecelakaan yang sangat signifikan di sekitar tahun 2004 di kota Solo, Indonesia, di mana sekitar 25 orang tewas.

Maskapai ini juga pernah tergelincir dari landasan di Bali pada tahun 2013 hingga ke laut.

Semua orang selamat dari insiden itu.

Baca Juga : Curahan Hati Kekasih Pramugari Pesawat Lion Air JT 610 yang Jatuh di Karawang

Tetapi sejumlah insiden lain juga telah menimbulkan kekhawatiran besar, begitu banyak, sehingga setelah kecelakaan ini, semua pejabat dan kontraktor Australia telah diberitahu bahwa mereka dilarang terbang bersama maskapai Lion Air.

Sekarang, Lion Air adalah maskapai penerbangan besar.

Maskapai ini mengoperasikan atau mengendalikan sekitar 51 persen pasar penerbangan domestik Indonesia.

Baca Juga : Bhavye Suneja, Pilot Pesawat Lion Air JT 610 yang Sempat Minta Kembali ke Bandara Soekarno-Hatta

Sehingga telah menjadi raksasa dari langit di negara ini, tetapi catatan keselamatan itu tentu saja sangat problematik (bermasalah)," ujar David Lipson dalam video yang diunggah akun @abc730 pada 29 Oktober 2018.

Sementara itu, pihak Lion Air sendiri menyampaikan bahwa penumpang pesawat Lion Air JT-610 terdiri dari 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 penumpang bayi.

Pesawat dikomandoi oleh Capt. Bhavye Suneja dengan copilot Harvino.(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Twitter