Find Us On Social Media :

2 Kali Jadi Korban Kecelakaan Pesawat, Mantan Pramugari Lion Air Alami Tulang Pipi Remuk Hingga Tangan Copot

2 kali jadi korban kecelakaan pesawat, Laura pernah alami tulang pipi remuk hingga tangan copot

GridHot.ID - Menjadi pramugari harus siap menghadapi resiko jika tiba-tiba pesawat mengalami masalah atau kecelakaan.

Seperti kisah mantan pramugari Lion Air yang pernah menjadi korban kecelakaan pesawat sampai dua kali.

Dua kali menjadi korban kecelakaan pesawat, mantan pramugari Lion Air bercerita bahwa pipinya sampai remuk hingga tangannya copot.

Baca Juga : Jadi Bintang Sepakbola Indonesia, Intip Rumah Bergaya Klasik Milik Bambang Pamungkas

Kecelakaan pertama yang dialami mantan pramugari Lion Air, Laura Lazarus terjadi pdada tanggal 3 Juli 2004.

Saat itu pesawat Lion Air 332 MD-82 rute Jakarta-PAlembang mendarat tidak sempurna di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

Pesawat tersebut mendarat diluar landasan, roda depan pesawat tersebut terbenam lumpur.

"Waktu itu pas mendarat, keluar landasan dengan kondisi roda depan pesawatnya itu terbenam lumpur," ujar Laura Lazarus seperti yang dikutip GridHot dari Warta Kota.

Baca Juga : Kaya Raya,!Kakak Ipar Niar Ramadhani Rupanya Pemilik Klub Sepakbola Terkenal Inggris

Menjadi korban kecelakaan pesawat tersebut, Laura Lazarus harus beristirahat terbang kurang lebih tiga bulan lamanya.

Baru dua bulan sembuh dan kembali terbang, nasib buruk kembali dialami mantan pramugari Lion Air.

Laura Lazarus mengalami kecelakaan untuk yang kedua kalinya.

Baca Juga : Rahasia Bercinta Membuat Kamu Puas Disertai Posisi Bercinta Membuat Makin Dahsyat!

Kecelakaan kedua ini merupakan yang paling parah.

Kecelakaan ini terjadi ketika pesawat Lion Air MD-82 dengan penerbangan 538 PK-LMN tergelincir ketika mendarat di Bandara Adi Sumarmo, Solo, Jawa Tengah.

Kecelakaan ini terjadi pada 30 November 2004 silam.

Pesawat menabrak pagar hingga keluar runway dan terpelosok ke Taman Pemakaman Umum (TPU).

Baca Juga : Ashanty Menangis Ketika Aurel Kasih Kado Ulang Tahun Ini Apalagi Setelah Tahu Harganya

Kecelakaan ini menyebabkan 26 orang tewas dan 55 lainnya luka-luka.

Sementara kondisi Laura Lazarus saat itu sangat mengenaskan dengan muka yang hancur, tulang pipi remuk, hingga tangannya copot.

"Dari kecelakaan ini seperti yang mas lihat, muka saya hancur, tulang pipi remuk, ini metal yang sekarang (pipi kanan), tangan saya copot, pinggang saya patah dan kaki saya patah," tutur Laura.

Pihak Lion Air hanya menanggung biaya pengobatan dan perawatan selama delapan bulan sejak terjadinya kecelakaan.

Baca Juga : Tidak Manusiawi, Sosialita Kaya Madame LaLaurie Perlakukan Budak-budaknya Seperti Ini

Selepas tahun 2007, pihak Lion Air benar-benar melepas tanggung jawabnya.

Laura juga mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak mendapatkan uang santunan maupun asuransi dari pihak Lion Air.

"Saya mengalami kecelakaan yang membuat hidup saya berubah total pada usia 19 tahun. Tahun 2006 gaji saya di-stop. Tahun 2007 sudah tidak ada kabar lagi dari Lion Air dan tahun 2008 saya mencoba untuk menghubungi mereka tapi sampai saat ini tidak ada kabar beritanya lagi," kata Laura.

Meski diperlakukan sedemikian rupa, Laura tak menyimpan dendam ataupun kekecewaan.

Baca Juga : Bagus Ananda Korban 'Surabaya Membara', Sang Ayah Punya Firasat Ini

Laura lebih memilih memafkan daripada menyimpan dendam yang justru membunuhnya secara perlahan.

14 tahun pasca kecelakaan itu, Laura masih harus menggunakan tongkat penyokong atau kruk untuk berjalan.

Berkaca dari dua kecelakaan yang pernah dialaminya, Laura Lazarus mulai berpikir bahwa untuk sukses gak harus menjadi pramugari.

"Sebenarnya kalau kita mau rubah kehidupan nggak harus jadi pramugari. Setelah peristiwa itu, beberapa tahun kemudian saya sadar bahwa untuk meraih kesuksesan harus mulai dari apa yang ada, mulai menggali potensi diri, maksimalkan itu. Tapi mungkin ini memang sudah jalan hidup saya. Yang paling penting adalah bagaimana saya bangkit dan berjuang. Dari situlah saya memahami bahwa menyerah bukanlah pilihan," ucap Laura.

Baca Juga : Ngaku Telan Tutup Botol Pria Ini Dioperasi, Dokter Terkejut Lihat Isi Perutnya Ternyata Ada Emas 400 Gram

Laura mengaku bahwa dirinya terinspirasi dari sosok ibunya yang sudah lama bergelut di bidang kuliner.

Usaha kuliner yang ditekuni ibunya masih dalam skal kecil sehingga Laura memutar otak untuk mengembangkan bisnis tersebut.

Ratusan kali menemui kegagalan tak membuat semangat Laura patah.

Tuntutan ekonomi dan biaya pengobatan membuat Laura gigih untuk berjuang.

Baca Juga : Orang-orang Dengan 7 Gambaran Garis Tangan Berikut, Disebut Berpotensi Jadi Kaya di Masa Depan

"Sempat waktu itu saya jualan soto mie, jualan kosmetik, jualan buah. Nggak mudah memang, ya seperti itulah. Ternyata akhirnya saya bisa. Sebenarnya bukan tidak bisa tapi menyangkut kemauan. Kalau mau, pasti bisa," kata Laura.

Di tahun 2008, Laura membuka sebuah restoran yang diberi nama otak-otak ikan paus.

"Saya kasih nama otak-otak ikan paus. Waktu itu saya nggak handle sendiri, ini usaha biar buat mami aja. Tapi nggak ke-handle mas, akhirnya tutup. Mami saya itu orangnya sangat tradisional sekali. Segalanya mau dikerjakan sendiri. Jaman itu pemasarannya juga kan gak kayak sekarang. Kalau sekarang sudah ada sosial media dan sebagainya," ucap Laura.

Laura pun mengajak sang ibu untuk fokus terhadap usahanya berjualan otak-otak dan kue lapis.

Baca Juga : Dituntut Cerai Karena Ada Kerugian Materi Oleh Angel lelga , Vicky Prasetyo Malah Pamer Makan Siang dengan Model Cantik Senk Lota

"Waktu itu mami saya lagi di luar negeri. Ada yang pesan 20 otak-otak. Saya kan mikir, masa saya ngerjain cuma 20 aja, ngotorin tangan doang nih. Akhirnya saya tawarin ke teman-teman hingga ada 70 pesanan. Ternyata gak gampang mas. Dari jam 6 pagi sampai jam 9 gak kelar. Padahal jam 10 pesanannya sudah harus diantar," ujar Laura.

Hingga saat ini, usaha kuliner Laura dan ibunya difokuskan pada otak-otak ikan tenggiri dan kue lupis.

Dalam sehari, kini mereka setidaknya menerima sampai 500 pesanan otak-otak dan kue lupis.

Selain usaha kuliner, Laura kini juga disibukkan dengan usaha publishing dan penerbitan miliknya.

Mantan pramugari Lion Air tersebut merupakan seorang inspirator, motivatir, dan penulis. (*)