Sekitar tiga bulan bekerja di kantor Adnan Buyung, Hotman Paris Hutapea diterima bekerja di Bank Indonesia tanpa melalui tes atas tawaran dari Prof. Subekti.
Hotman Paris Hutapea pun meninggalkan kesempatan untuk bekerja lebih lama di Kantor Pengacara Adnan Buyung.
Baca Juga : Diduga Gunakan Sabuk untuk Bunuh Diri, Seorang Anggota TNI Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel
Baca Juga : Digrebeg Vicky Prasetyo, Fiki Alman Keluarkan Kata Ini ke Keluarga Vicky
Baca Juga : Mark Sungkar Kini Hidup Tenang Bersama Istri yang Lebih Muda dari Kedua Anaknya
Dalam Biografi Hotman Paris Hutapea, diketahui ia hampir bunuh diri menenggak racun karena frustasi bekerja Bank Indonesia seperti yang dilansir dari tribunnews.com.
Ia akhirnya memilih meninggalkan karirnya di bank Indonesia pada tahun 1982.
Ia pun kembali melamar pekerjaan ke berbagai kantor pengacara ternama. Saat itu, Hotman Paris Hutapea diterima bekerja di kantor pengacara Makarim & Taira.
Kantor pengacara Makarim & Taira merupakan salah satu kantor pengacara ternama di Jakarta yang dikelola oleh Nono Anwar Makarim,adalah ayah dari pendiri Gojek Nadiem Makarim
Setelah itu ia kemudian ke Australia dan magang di kantor pengacara disana. Ia juga menyelesaikan pendidikan master ilmu hukumnya di University of Technology Sidney, Australia pada tahun 1990.
Di Australia, dari tahun 1987 hingga 1998, Hotman Paris bekerja kantor pengacara Free Hill Hollingdale & Page, Sidney.
Disana Ia banyak menangani kasus selama bekerja disana. Hal ini membuat ia kaya akan pengalaman.