Untuk mengatasi hal itu, Pria 36 tahun itu mulai mencoba membuka diri kepada koleganya.
Ia berusaha untuk berdamai dengan kesedihan mendalam karena peristiwa yang dilaluinya.
Alhasil, cara ini benar-benar ampuh membantu Sang Pangeran keluar dari keadaan yang menyesakkan hidupnya itu.
Baca Juga : Kisah Ibu Ini Tega Menjual Buah Hatinya Seharga Rp 44 Juta Karena Kelaparan
"Berbicara itu benar-benar penting, tapi itu pun tidak cukup untuk satu insiden khusus untuk saya," tambahnya.
Berbicara bisa membuka kesempatan untuk menyoroti pentingnya mengatasi tabu seputar mendiskusikan kesehatan mental di tempat kerja.
Pangeran William juga menjelaskan manfaat mempertahankan jam kerja normal dan kemudahan akses antara tempat kerja dan rumah untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan secara keseluruhan.
Baca Juga : Akhirnya Reino Barack Ngaku Soal Putusnya dengan Luna Maya Akibat Video Panas, Kok Setelah 5 Tahun?
"Masih ada stigma tentang kesehatan mental. Kami membuatnya lebih buruk tetapi dinding itu perlu dihancurkan," kata Pangeran William.
Bersama dengan sang adik, Pangeran Harry, ia mendirikan yayasan Heads Together, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan mental di sekolah, kantor dan dunia militer. (Kompas.com/Ariska Puspita Anggraini)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Pernah Alami Masalah Mental, Pangeran William Kenang Masa Jadi Pilot