Saat itulah, Lion Air JT 610 menabrak permukaan air laut dengan kecepatan sekitar 700km/jam.
Data tersebut cocok dengan perkiraan para peneliti.
Bahwa ada sistem komputer yang terpasang pada mesin-mesin pesawat terbaru Boeing, termasuk 737.
Baca Juga : Analisis Black Box Lion Air JT 610, KNKT Temukan Masalah di Kokpit
Sistem ini mencegah moncong pesawat naik terlalu tinggi.
Akibatnya justru memaksa pesawat untuk menukik turun karena kesalahan informasi yang diterima oleh sistem.
Setelah kecelakaan Lion Air JT 610, banyak pilot yang berujar bahwa mereka belum diberitahu soal sistem baru di mesin Boeing ini.
Sistem ini disebut MCAS (Maneuvering Characteristics Augmentation System).
Baca Juga : Penyelam Syachrul Anto Meninggal Akibat Dekompresi Saat Evakuasi Korban Lion Air
Professor Aeronautika dan Astronautika serta Direktur Pusat Transportasi Udara Internasional di Massachussetts Institute of Technology (MIT) mengungkapkan bahwa semua data tersebut sesuai dengan hipotesis awal peneliti.
Sementara itu, pihak Boeing mengatakan bahwa langkah-langkah untuk menyelamatkan diri dan pesawat ketika terjadi keadaan serupa sebenarnya sudah dijelaskan dalam buku manual petunjuknya.
Boeing juga menyebut bahwa pihaknya tak bisa menjelaskan apapun terkait kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 karena masih ada di tangan investigator.