"Iya bisa saya konfirmasi itu benar ada pembunuhan dan sekarang masih ada penyanderaan," ujar sumber yang merupakan seorang aparat tersebut lewat pesan whatsapp pada Selasa (4/12/2018).
Ketika dikonfirmasi siapa yang menjadi sandera kelompok bersenjata tersebut, ia menyebut bahwa para pekerja pendatang.
Baca Juga : Kini Honornya Ratusan Juta Rupiah Sekali Manggung, Dewi Perssik Awali Karier dari Mengamen
"Pekerja pendatang untuk saat ini informasi dari Intel yang kita dapat mbak," sebutnya.
Sementara terkait jumlah sandera, sumber menyebut ada sekitar 10 orang yang menjadi sandera.
"Kalau jumlah belum bisa dipastikan tapi kurang lebih ada sekitar 10 orang, tapi jumlah itu belum terkonfirmasi benar apa tidaknya," sambungnya.
Ditanya lebih lanjut perihal adanya tebusan yang diminta oleh para penyandera, sumber menyebut tidak ada.
"Soal tebusan belum ada, ini cuman reaksi penolakan pembangunan saja sementara," jawabnya.
Baca Juga : Tampil Beda! Intip Pesona Cantiknya Ratu Wushu Indonesia Lindswell Kwok dalam Balutan Hijab
Sementara itu, Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Papua AKBP Suryadi Diaz membenarkan informasi 31 orang pekerja dari PT Istaka Karya (BUMN) yang melakukan pembangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Kabupaten Nduga, tewas.
Diduga, 31 orang ini tewas dibunuh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Ia merinci, 24 orang dibunuh pada hari pertama, kemudian 7 orang lainnya juga mengalami hal yang sama.