Gridhot.ID - Pembunuhan tak bisa ditolerir terjadi di jalan Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi Kabupaten Nduga, Papua pada Minggu (2/12).
Sebanyak 31 pekerja pembangunan dibunuh oleh pelaku yang diduga dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
31 Orang pekerja itu ialah karyawan dari BUMN PT Istaka Karya yang tengah bekerja membangun jembatan untuk membuka isolasi wilayah tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, Selasa (4/12) kuat dugaan penyebab mereka dibunuh lantaran kepergok oleh KKB saat seorang pekerja mengambil foto perayaan HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Baca Juga : Ada Sapi Berukuran Raksasa, Rumah Pemotongan Hewan Sampai Tak Mampu Menyembelihnya
Hal itu membuat berang KKB dan mencari pekerja yang mengambil foto tersebut hingga merembet menghabisi para pekerja pembangunan jembatan lainnya di kamp sekitar.
Adanya kejadian ini membuat Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring dan Kapolda Papua Irjen Pol. Martuani Sormin Siregar bertindak.
Kedua perwira itu akan memimpin langsung proses penyelidikan pembunuhan ini.
"Besok saya dengan Kapolda Papua akan menuju pegunungan tengah untuk mengecek kebenaran informasinya. Nanti, kalau informasinya sudah didapat akan kami sampaikan publik," ungkapnya Mayjen Yosua.
Baca Juga : Tragis! Pria Bertarung dengan Buaya Sepanjang 7 Meter, Namun Ia Kalah dan Diseret ke Dalam Air
Yosua juga mengungkapkan lokasi yang diduga terjadi pembunuhan memang sangat susah sekali mendapat sinyal.
Sehingga (mungkin) para pekerja tak bisa menghubungi pihak berwajib untuk mendapat pertolongan.
"Kami tahu di lokasi informasi kejadian ini, tidak ada sinyal sama sekali," ungkap Pangdam ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya.
Sementara itu Kapolres Jayawijaya, AKBP Yan Pieter Reba mengaku pihaknya tengah berkoordinasi dengan TNI yang berada di sana untuk proses evakuasi korban.
"Kami berencana segera ke sana dengan kekuatan penuh. Kalau benar informasi itu, maka kami akan melakukan evakuasi dan juga menyelidiki para pelaku, untuk diproses hukum lebih lanjut," ujar Yan Pieter. (*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |
Komentar