Laporan Wartawan Gridhot.ID, Septiyanti Dwi Cahyani
Gridhot.ID - Tragedi pembantaian pekerja pembangunan jembatan di Nduga, Papua yang dilakukan KKB hingga kini masih menjadi perhatian publik.
Terutama bagi para tim gabungan yang diterjunkan langsung ke lokasi pembantaian yang dilakukan KKB.
Dilansir dari Kompas TV, kini Polisi telah memastikan senjata yang digunakan KKB untuk membantai para pekerja pembangunan di Nduga, Papua itu berasal dari Papua Nugini (PNG) dan Filipina.
Baca Juga : 3 Anggota KKB Tewas Ditembak TNI-Polri dalam Operasi Pengejaran Kelompok Separatis Papua
Khususnya Filipina Selatan.
Dalam sebuah konferensi pers bersama awak media, Mabes Polri menyebut senjata yang digunakan kelompok bersenjata di Papua berasal dari pasar gelap dengan pemasok asal Papua Nugini dan Filipina.
Selain itu, KKB juga menggunakan senjata rampasan dari petugas di Papua.
"Senjata-senjata itu didapat dari jalur penyelundupan secara gelap, yang dilakukan oleh kelompok tersebut dengan membeli beberapa senjata di wilayah PNG maupun di wilayah Filipina, khususnya Filipina Selatan" jelas Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo dalam sebuah konferensi pers bersama awak media.
Polisi juga menjelaskan bahwa KKB mendapatkan senjata dari Filipina melalui jalur laut.
Sedangkan senjata dari Papua Nugini didapat melalui jalur darat.
Dari hasil penyelidikan, diketahui KKB setidaknya memiliki 25 pucuk senjata dengan berbagai merk.
Sebagian besar di antaranya adalah senjata berjenis laras panjang.
Dan hingga kini, tim gabungan masih terus melakukan pencarian anggota KKB lainnya yang masih bersembunyi di hutan.
Untuk berita selengkapnya bisa klik di sini. (*)