Selain itu, ia juga mengungkapkan salah satu pengalamannya saat pergi ke ritel toko pakaian untuk berbelanja.
Baca Juga : Sedih, Seekor Anjing yang Tewas Karena Melawan Ular Piton Sepanjang 6 Meter Demi Lindungi Majikannya
Ia mengatakan pada Dailymail Australia, "Mereka semua melayani pelanggan lain terlebih dahulu, dan bahkan saya tidak mendapat kontak mata dengan pelayan."
"Saya menunggu dengan sopan selama berjam-jam dan akhirnya menyerah dan pergi," tambahnya.
Sarah mengaku sudah lelah dengan bagaimana orang lain menilainya dari fisiknya yang penuh dengan tinta.
Meski demikian, ia tidak pernah menyesal mengukir tinta tato di tubuhnya.
Ia mengakui bahwa, telah banyak bertemu dengan orang-orang yang bernasib sama dengannya.
Tetapi, lebih dari itu, Sarah ingin menunjukkan bahwa ia ingin menjadi panutan positif bagi orang-orang di seluruh dunia yang menghiasi tubuhnya dengan tato.
"Saya punya teman-teman yang tersebar di seluruh dunia dan saya bisa menjadi panutan positif bagi orang-orang di sekitar saya sebagai profesional penuh warna dalam industri konservatif tradisional, seperti kedokteran," katanya. (Intisari.grid.id/Afif Khoirul M)
Baca Juga : Minta Dibela Pengacara Kondang Hotman Paris, Hilda Vitria Malah Merasa Dilecehkan Sang Pengacara
Source | : | Intisari.grid.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Rich |
Komentar