Esok harinya 9 Mei 1995, ICRC kembali ke desa Geselema untuk berdiskusi mengenai pembebasan sandera.
Namun Kelly tetap pada permintaannya dan malah menambahi meminta senjata laras panjang.
Empat hari sejak pesta adat tak ada kemajuan dalam hal negosiasi.
"Kami sudah tiga bulan berusaha menjadi penengah misi kemanusiaan ini, tapi di hari terakhir kami dikhianati. Kami ditipu. ICRC menyatakan tak sanggup lagi berdialog dengan GPK," kata Fournier sembari menahan marah.
Negosiasi gagal! ICRC sudah lepas tangan mengenai pembebasan sandera dan menyerahkan semuanya kepada ABRI.
Sudah bisa ditebak langkah selanjutnya, jika ICRC mengirim makanan maka ABRI mengirim peluru panas ke OPM.
15 Mei 1995, seluruh sandera bisa dibebaskan dalam sekejap oleh ABRI.
Usai drama pembebasan sandera selesai, Fournier meluapkan kekesalannya kepada OPM yang ia anggap naif.
"Mereka kurang tahu apa yang mereka inginkan. Juga mereka tak tahu, bagaimana tata cara berhubungan dengan warga dunia luar."
"Kelompok penculik itu, sudah kehilangan kesempatannya mendapat bantuan atau pertolongan warga luar Irian Jaya," tutup Fournier.
(*)