Karena setiap kondisi tanah di Kota Surabaya berbeda.
Namun menurutnya kondisi tanah di area Kalimas cukup kuat karena sudah ada bangunan Belanda sejak dulu.
"Biasanya data tanah yang digunakan juga tidak sesuai. Karena data tanah belum tentu sesuai kondisi di lapangan, banyak interpretasi dari data tanah itu," ujarnya.
Baca Juga : Unik, Tradisi Pernikahan Berjalan Suku Mosuo yang Tak Kenal Konsep Hidup Berpasangan
Terakhir menurutnya ada kesalahan asumsi dalam pengerjaan proyek.
Setiap pengerjaan bangunan menurutnya terdapat asumsi terburuk dan sudah diantisipasi.
"Namun, dalam kondisi tanah ambrol ini bisa jadi di luar asumsi pengerjaannya, kalau pengerjaannya sudah benar, untuk basemen teknik bottom up memang tidak perlu pondasi," lanjutnya.
Beda dengan sistem top down yang dipakai di Balai Pemuda, menurutnya sistem top down lebih aman digunakan karena pondasi dipasang dahulu sehingga lebih kuat.
"Seperti di East Coast yang tidak direkomendasikan untuk membuat basement bawah tanah karena kondisi tanah tidak mendukung. Bisa bikin basement tapi diatas tanah, dan banyak bangunan lain yang aman dibuat basement," ujarnya.
(*)