Bocah Palestina ini Ingatkan Via Vallen Pada Masa Lalunya yang Harus Mengamen dan Berjualan Untuk Hidup

GridHot.id – Pedangdut Via Vallen tiba-tiba teringat akan masa lalunya saat bertemu dengan seorang anak Palestina yang berjualan agar-agar di pinggir jalan.

Via Vallen teringat masa-masa di mana ia haus mengamen dan berjualan di masa lalu. Karena hal itu, Via Vallen mengajak keluarganaya untuk berhenti sejenak dan membeli beberapa dagangan anak yang menual agar-agar tersebut.

Cerita Via Vallen teringat masa lalunya lantaran bertemu bocah Palestina yang berjualan agar-agar ini dibagikan oleh sang biduan di akun Instagram pribadinya @viavallen, Senin (17/12/2018).

Yup, saat ini Via Vallen dan keluarganya memang sedang menjalankan ibadah ke Tanah Suci.

Selain beribadah, pedangdut cantik ini juga mengunjungi beberapa tempat bersejarah di sana.

Via Vallen kenakan hijab saat ibadah Umroh bersama keluarga.

Dalam postingan terbaru yang ia bagikan, Via bercerita bahwa setiap hendak pergi ke Masjidil Aqsa, Yerusalem, ia selalu bertemu dengan seorang pedagang cilik di gang sempit tak jauh dari hotelnya.

Via pun bercerita gang sempit itu diisi dengan jejeran rumah penduduk Palestina yang dijaga oleh tentara Israel.

Di sanalah Via bertemu dengan seorang bocah yang pantang menyerah.

"Aku sering lihat anak ini di gang itu tapi aku nggak tau kalo anak ini jualan agar-agar," tulis Via seperti dikutip Grid.ID dari Instagram @viavallen, Selasa (18/12/2018).

Via yang awalnya tak memperhatikan si bocah Palestina, akhirnya dibuat penasaran juga.

"Sampe akhirnya waktu kita keluar dari toko, anak ini ngasih isyarat jari telunjuk nyuruh kita beli 1.

Akhirnya kita balik mundur ke tempat anak ini, dan kita beli 5 karena kita berlima. Tapi sama anak ini kita di kasih 6," cerita Via Vallen.

Via Vallen membeli 6 potong agar-agar seharga 2 shekel atau sekitar Rp 7 ribuan.

Seharusnya ia cukup membayar 12 shekel, tapi Via Vallen sengaja memberinya uang 20 shekel.

Ada satu hal yang membuat Via terenyuh saat melihat anak polos itu.

Tak seperti orang dewasa yang meminta-minta, bocah tersebut justru rela berjualan sendirian demi mendapatkan sesuap nasi.

"Begitu di ambil uangnya dengan polosnya langsung di tutupin sama anak ini.

Pelajarannya, waktu di Masjid Al Aqsa banyak orang dewasa minta mintaa tapi anak ini bukannya minta minta juga tapi masih mau berjualan," tulis pelantun lagu 'Sayang' itu.

Perjuangan bocah lelaki itu rupanya membuat Via Vallen teringat masa kecilnya.

Via mengaku harus pergi ke lampu merah untuk mengamen atau berjualan koran agar mendapatkan uang tambahan.

Jika tidak mengamen, Via Vallen mengaku akan pergi ke tempat tetangganya untuk menawarkan jasa membelikan sesuatu di warung.

"Jadi inget duluuu waktu aku Kecil, kalo aku pengen seuatu aku mesti ke lampu merah dulu, ngamen atau jualan koran," ujarnya.

Via Vallen menanamkan prinsip bahwa selama masih bisa berusaha maka ia akan berusaha dan pantang minta-minta kepada orang lain.

"Setidaknya berusa sekecil apapun itu lebih baik dari pada harus meminta minta sama orang lain," tandasnya.

Selain mengunjungi Masjidil Aqsa, Via juga terlihat mengunjungi Ashabul Kahfi, sebuah gua yang berdasarkan kisah dalam satu ayat Alquran, merupakan tempat 7 pemuda yang tertidur lelap selama 309 tahun.

Di sela-sela ibadahnya, Via Vallen juga sempat mengirimkan ucapan selamat untuk idolanya, Rhoma Irama.

Ya, Rhoma Irama baru saja berulang tahun pada 11 Desember 2018 kemarin.

"Assalamualaikum, saya mau ngucapin selamat ulang tahun kepada Pak Haji Rhoma Irama yang ke-72 tahun," ujar Via Vallen seperti dikutip Grid.ID dari akun Instagram @viavallen, Sabtu (15/12/2018).

"Semoga panjang umur, sehat selalu, pokoknya yang terbaik untuk Haji Rhoma Irama," lanjutnya.

Selain menyampaikan doa, Via Vallen juga menyebut akan menunggu karya terbaru dari ayah Ridho Roma itu.

"Dan kami tunggu karya terbaiknya," tandasnya Via Vallen. (*)

Artikel ini telah tayang di Grid.id dengan judul, “Beli Agar-agar dari Bocah Palestina di Pinggir Jalan, Via Vallen Teringat Masa Lalunya yang Harus Ngamen dan Jualan Koran di Lampu Merah”