Menurut Max Liu, CEO dari agen model yang berbasis di Beijing, Fun Models, yang dikutip dalam laporan NPR, daya tarik tampilan asing dalam bisnis pemodelan China telah meningkat sejak kelahiran konsumerisme China pada 1990-an.
Pada saat itu, sebagian besar merek terkenal adalah internasional dan mereka semua menggunakan model Kaukasia.
Tidak banyak merek lokal yang memiliki tampilan khas China.
Ketika China berkembang, merek lokal mulai muncul di pasar dan mereka lebih suka model untuk memiliki citra yang lebih lokal, sehingga mereka beralih ke model yang memiliki tampilan setengah Asia dan setengah Eropa untuk menciptakan identitas merek yang unik.
Baca Juga : 100 Kata Sandi Terburuk Sepanjang 2018 Terkuak, Gampang Banget Buat di Hack!
Uyghur sempurna untuk "fitur kombinasi" itu.
Penampilan mereka memungkinkan mereka dengan mudah berganti-ganti antara budaya dan memainkan peran ganda.
Selain itu, ada pula yang mahir dalam bahasa Mandarin, sehingga mudah bagi agensi terkait untuk bekerja dengan mereka. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul, “Berkenalan dengan Uyghur: Kelompok Umat Muslim di China yang Punya Bakat Alami Jadi Model”