Ralston hanya berencana untuk hiking dan mungkin melakukan beberapa rappelling sehingga ia bisa menjelajahi lembah-lembah dengan membawa satu galon air untuk perjalanan singkat semacam itu.
Tapi tiba-tiba, Ralston tergelincir dan jatuh ke jurang dan tertimpa oleh batu berat yang membuatnya terjepit di dinding ngarai.
Baca Juga : Ketika Paskhas Hendak Ledakkan Tentara Australia Gegara Todongkan Senjata Kepada Perwira TNI AU
Ralston mengatakan bahwa batu itu telah menghancurkan pergelangan tangannya hingga ujung-ujung jarinya mati rasa semua.
Setelah lima setengah hari terjebak dalam keputusan dan berpikiran bahwa itu akan menjadi akhir hidupnya.
Ralston mulai beraksi untuk memotong tangannya.
Ia mulai menusukkan bilah pisaunya ke kulit mati ibu jarinya dan ia mendengar hembusan udara yang keluar dari tangannya yang telah membusuk itu.
Setelah satu jam lebih mengamputasi tangannya sendiri, akhirnya Ralston berhasil keluar dari sana setelah berhari-hari mengalami halusinasi dan mengigau.
Ralston mengatakan proses amputasi lengannya berarti ia menahan rasa sakit dan kegembiraan yang mutlak.
Hal itu karena ia sudah pasrah akan mati namun kemudian dapat menghirup udara kebebasan sekali lagi. (Muflika Nur Fuaddah)
Artikel ini pernah tayang di Intisari dengan judul "Kisah Aron Ralston: 5 Hari Terjepit Batu dan Berpikir Akan Mati Lalu Amputasi Tangan Sendiri"