Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Saat Seluruh Dunia Menjadi Gelap dan 'Mencekam' Karena Erupsi Gunung Krakatau Tahun 1883

Septiyanti Dwi Cahyani - Senin, 24 Desember 2018 | 19:40
Erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Minggu (23/12/2018)
Instagram/didikh.017

Erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Minggu (23/12/2018)

Gelombang udara yang diciptakan oleh letusan terdeteksi di titik-titik dari seluruh muka bumi.

Letusan ini memiliki efek yang menghancurkan pulau-pulau dekat Krakatau, hingga memicu tsunami luar biasa yang menyapu ratusan desa di pesisir Jawa dan Sumatra.

Air mendorong daratan beberapa mil di tempat-tempat tertentu, dengan balok-balok karang seberat 600 ton berakhir di pantai.

Setidaknya 35.000 orang tewas, meskipun angka tersebut belum bisa dipastikan.

Baca Juga : Kesaksian Willy Siska, Korban Selamat Tsunami di Banten, Sempat Pasrah dan Berenang Selama 3 Jam di Lautan Menuju Pesisir Pantai

Tsunami berjalan hampir di seluruh dunia, gelombang tinggi yang luar biasa terlihat ribuan mil jauhnya pada hari berikutnya.

Gunung api ini melemparkan begitu banyak batu, abu dan batu apung ke atmosfer di daerah terdekat, bahkan matahari hampir tidak terlihat dalam beberapa hari.

Dalam beberapa minggu, matahari muncul dengan warna aneh di hadapan orang-orang dari seluruh dunia karena debu halus berhamburan di atmosfer.

Selama 3 bulan berikutnya, puing-puing tinggi di langit menghasilkan matahari terbenam berwarna merah yang jelas.

Dalam satu kasus, pemadam kebakaran di Poughkeepsie, New York, dikirim ketika orang-orang menonton matahari terbenam, karena mereka yakin melihat api dari kejauhan.

Lebih lanjut, lukisan Edvard Munch tahun 1893 'The Scream' diyakini melukiskan bagiamana dunia terjadi setelah erupsi Krakatau.

Lukisan bertajuk The Scream karya seniman Norwegia
BBC.CO.UK

Lukisan bertajuk The Scream karya seniman Norwegia

Source :Kompas.com Intisari Online

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x