"Kalau alat pendeteksi dini karena aktivitas tektonik, BMKG bisa mengabarkan secara cepat."
"Tetapi kalau peringatan dini untuk Tsunami yang diakibatkan longsor bawah laut dan aktivitas vulkanik, kita tidak punya. Makanya kemarin kan kita tidak tahu ada tsunami, karena tidak ada gempa, dan tidak terlihat tanda-tanda," katanya."
Jika tsunami yang terjadi akibat aktivitas gempa tektonik maka akan memperlihatkan tanda-tanda.
Misalnya gempa terjadi di atas 7 Skala Richter, lalu kedalaman dan berada di zona subduksi.
"Tanda yang lain biasanya air laut surut, lalu ada tsunami. kalau kemarin kan tidak. Tidak ada tanda-tanda yang diperlihatkan. Tidak ada gempa, makanya tidak ada peringatan dini, dan langsung menerjang permukiman maupun daerah wisata," kata Sutopo Purwo Nugroho.
(*)