Justru mendorong pemerintah untuk terus mengembangkan jaring ayam di PVMBG atau membangun kolaborasi BMKG-PVMBG untuk mengelola jaring gajah dan ayam sekaligus.
*Kalau untuk monitoring gempa volkanik jaringan kita terlalu renggang (sesuai jaring untuk menangkap gajah), untuk monitoring gunungapi perlu jaringan yang lebih rapat (sesuai jaring untuk menangkap ayam).
Compiled by Priobudi.
Baca Juga : Lama Tak Bertemu, Aura Kasih Berduka Dengar Kabar Dylan Sahara Meninggal Dunia Akibat Tsunami Banten
Tulisan ini direpost di Facebook Daryono BMKG.
Mengibaratkan "Menjaring Ayam dengan Perangkap Gajah" inilah pelajaran bagi BMKG ketika Tsunami selat Sunda. Sebuah tulisan mas Priyobudi pegawai BMKG yang di "repost" oleh bapak @Daryono_BMKG dalam akun Facebook-nya. pic.twitter.com/BRly9PKkQz
— BMKG (@infoBMKG) December 26, 2018
Penjelasan dengan analogi perangkap gajah, ayam dan anak ayam diharapkan dapat diterima lebih mudah oleh masyarakat.
Itulah alasan mengapa tsunami Selat Sunda tidak terdeteksi.
Pertama, ketiadaan peralatan.
Kedua, bukan wewenang BMKG untuk menginformasikan bencana terkait aktivitas vulkanik gunungapi.
Dilansir dari Kompas.com, Presiden Jokowi telah meminta kementerian serta lembaga terkait untuk memeriksa peralatan deteksi tsunami di Indonesia.
Jika memang ada yang tidak berfungsi lagi, Presiden Jokowi berjanji untuk pengadaan kembali peralatan tersebut pada 2019.
"Saya kira ini masuknya ke anggaran baru 2019. Januari itu akan saya perintahkan untuk mengganti peralatan-peralatan yang rusak atau yang sudah lama dan tidak bisa dipakai," ujar dia.
(*)
Source | : | Kompas.com,Twitter,Kompas TV |
Penulis | : | Chandra Wulan |
Editor | : | Chandra Wulan |
Komentar