Begitu videonya jadi trending, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Palembang angkat bicara.
Mereka menjelaskan, tidak ada indikasi parameter cuaca yang menyebabkan suara di Kabupaten OKU jika dipantau dari CItra Radar dan Satelit Cuaca pada Sabtu (24/12/2018).
Mengutip dari Kompas.com, "Terkait suara yang terdengar di langit di sebagian wilayah Sumsel pada malam hari 24 Desember 2018, analisis sementara, tercatat dari pantauan citra Radar dan Satelit Cuaca di Stasiun Meteorologi SMB II Palembang tidak ada indikasi parameter cuaca yang menyebabkan suara tersebut," jelas Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Kenten Palembang, Selasa (25/12/2018) kemarin.
"Demikian informasi dari kami," imbuhnya.
Baca Juga : BMKG Jelaskan Fenomena Tsunami Selat Sunda: Seperti Menjaring Ayam dengan Perangkap Gajah
Perihal keterkaitan suara tersebut dengan aktivitas Gunung Anak Krakatau, Nanang tak bisa memberikan keterangan mendetail.
Mengingat hal tersebut membutuhkan pembuktian ilmiah.
"Bila terkait pergerakan vulkanologi dan cincin api Asia yang lebih berkompeten menyampaikan adalah Badan Geologi atau PVMBG, dan bila ada Kaitannya dengan Anak krakatau tersebut perlu narasi dari pembuktian ilmiah," ujarnya.
Baca Juga : Suara Dentuman di Sumatera Selatan dan Cianjur Bikin Warga Bingung, Berbagai Spekulasi Beredar
Bila fenomena suara dentuman tersebut terkait cuaca, BMKG memastikan prakiraan suara itu dihasilkan dari awan CB (Cumulonimbus) yang ada di sekitar lokasi.
"Belum tahu dari anak krakatau atau bukan, jika faktor cuaca bisa jadi itu karena faktor awan CB. Karena fenomena awan CB bisa menghasikan surara guntur atau petir dari ari jarak yang cukup jauh," jelasnya seperti yang Tribunstyle kutip dari Tribun Lampung.
Akibat suara dentuman yang keras ini, tak sedikit warga yang merasa cemas dan panik.