Welcome home #SoyuzMS09 ! On October 5th this is what I looked like walking heel-toe eyes closed after 197 days on @Space_Station during the Field Test experiment...I hope the newly returned crew feels a lot better. Video credit @IndiraFeustel pic.twitter.com/KsFuJgoYXh
— A.J. (Drew) Feustel (@Astro_Feustel) December 20, 2018
Menurut NASA, Feustel, seorang komandan ekpedisi 56 Drew dan seorang Insinyur Penerbangan Ricky Arnold berhasil menyelesaikan wahana antariksa ke enam di Stasiun Luar Angkasa Internasional tahun ini.
Video yang diunggah oleh Feustel pun menjadi viral dan mendapatkan respon yang baik dari pengguna sosial media dan mereka berharap Feustel mendapatkan pemulihan yang cepat sehingga bisa berjalan dengan normal kembali.
Dilansir oleh sea.mashable, setelah kembali ke Bumi, para astronot dan kosmonot harus melalui serangkaian tes fisik dan medis untuk melihat bagaimana tubuh mereka bertahan hidup di ruang angkasa.
Baca Juga : Mantan Astronot NASA Sebut Pengiriman Manusia ke Planet Mars adalah Hal yang Konyol
Data seperti itu sangat penting bagi NASA karena agensi bersiap mengirim manusia untuk misi yang lebih lama ke di luar angkasa.
Hal ini bertujuan jika kita ingin mengirim manusia ke Mars suatu hari, para ilmuwan perlu memahami dengan tepat bagaimana tubuh manusia bereaksi terhadap penerbangan luar angkasa jangka panjang dari tanpa bobot hingga paparan radiasi.
Setelah menghabiskan waktu yang cukup lama di luar angkasa, tugas-tugas yang sederhana seperti berjalan kaki ternyata bisa menjadi sangat sulit. (*)
Artikel ini telah tayang Tribun Travel dengan judul Astronot NASA ini Kesulitan Berjalan di Bumi setelah Menghabiskan Waktu 197 Hari di Luar Angkasa.
Penulis | : | None |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Komentar