"Enggak pak, saya baru lulus tahun lalu. Sekarang saya jadi pengacara di Jakarta," jawab Jonathan.
Percakapan ini berlanjut, si driver bertanya di mana Jonathan dulu berkuliah.
Jonathan menjelaskan kalau dulu ia kuliah di sebuah universitas negeri di Bandung.
Jonathan kembali bertanya apakah pekerjaan menjadi driver ojek online ini pekerjaan utama atau hanya sambilan saja.
"Sekarang ini sih pekerjaan utama. Dulu sempat hanya sambilan waktu saya baru balik ke Bandung," jawabnya.
"Saya balik dari Jerman, dulu sempat kuliah di sana," lanjut pengemudia itu.
Baca Juga : Mantan Astronot NASA Sebut Pengiriman Manusia ke Planet Mars adalah Hal yang Konyol
Jonathan terkejut, tak mengira kalau seorang lulusan sarjanaa dari Jerman justru hanya bekerja sebagai driver ojek online.
"Saya pulang mau mengabdi pada negara, tapi di sini ternyata enggak ada lowongan kerja, harusnya saya ambil jurusan hukum saja kali ya," ungkap si driver sembari tertawa.
Jurusan yang diambil oleh pengemudi ini adalah Fisika Nuklir, jurusan yang mempelajari tentang inti atom dan perubahan-perubahan inti atom.
Memang jurusan ini cocok bekerja di beberapa instansi seperti Badan Tenaga Nuklir Nasional sebagai seorang peneliti, namun industri nuklir dalam negeri memang masih kalah jika dibandingkan di luar negeri seperti Rusia dan Jepang.
Baca Juga : Mantan Astronot NASA Sebut Pengiriman Manusia ke Planet Mars adalah Hal yang Konyol
Warganet yang membagikan ulang unggahan Jonathan ini pun jadi ikut miris mendengar cerita si pengemudi ojek online. (*)
Artikel ini telah tayang di Suar.id dengan judul Sarjana Lulusan Universitas Jerman Jadi Driver Ojek Online, Alasan Dibaliknya Bikin Miris
Penulis | : | None |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Komentar