Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kisah Tragis Kehidupan Bung Karno di Akhir Kepemimpinannya, Minta Nasi Kecap untuk Sarapan Saja Ditolak

None - Sabtu, 29 Desember 2018 | 20:50
Presiden Soekarno
tribunnews

Presiden Soekarno

Di saat lain, setelah menjemput dan mengantar Mayjen Soeharto berbicara empat mata dengan Presiden Soekarno di Istana.

Maulwi mendengar kalimat atasannya itu, ”Saelan, biarlah nanti sejarah yang mencatat, Soekarno apa Soeharto yang benar.”

Baca Juga : Bukan Fatmawati, Ternyata Inilah Wanita yang Temani Soekarno Menghembuskan Napas Terakhirnya

Maulwi Saelan tidak pernah paham maksud sebenarnya kalimat itu.

Ketika kekuasaan beralih, Maulwi Saelan ditangkap dan berkeliling dari penjara ke penjara.

Dari Rumah Tahanan Militer Budi Utomo ke Penjara Salemba, pindah ke Lembaga Pemasyarakatan Nirbaya di Jakarta Timur.

Sampai suatu siang di tahun 1972, alias lima tahun setelah ditangkap, dia diperintah untuk keluar dari sel.

Baca Juga : Potret Rumah Kelahiran Soekarno yang Kini Jadi Bangunan Cagar Budaya, Sekilas Tampak Tak Terawat

Ternyata itu hari pembebasannya. Tanpa pengadilan, tanpa sidang, namun dia harus mencari surat keterangan dari Polisi Militer agar tidak dicap PKI.

“Sudah, begitu saja,” kenangnya. (*)

(Intisari Online/ Yoyok Prima Maulana)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Kisah Tragis Bung Karno di Akhir Kekuasaan, Sekadar Minta Nasi Kecap Buat Sarapan pun Ditolak

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x