Dikutip dari Tribunnews, Jumat (28/12/2018), situasi terkini Gunung Anak Krakatau terus dipantau.
Foto
Saat ini aroma belerang dan suara dentuman keras masih terdengar di gunung yang disebut jadi penyebab tsunami Banten dan tsunami Lampung di Selat Sunda.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau, Windi Cahya Untung membenarkan saat ini dari Gunung Anak Krakatau tercium aroma belerang dan terdengar suara dentuman keras.
Dia mengatakan Gunung Anak Krakatau diselimuti awan hitam setinggi 2.500 meter di atas puncak kawah.
Baca Juga : Bukan Ifan Seventeen, Inilah Sosok Wanita Tegar yang Pertama Kali Temukan Jenazah Dylan Sahara
Gunung tersebut kini mengeluarkan aroma belerang yang tercium hingga posko pantau Gunung Anak Krakatau, Pasaruan.
"Teramati awan panas ke arah selatan yang sudah mencapai lautan. Terdengar suara dentuman di pos PGA dan tercium belerang di pos," jelas Windi melalui keterangan resminya, Kamis (27/12/2018).
Baca Juga : Berusaha Relakan Kepergian Dylan Sahara, Ifan Seventeen Usap Batu Nisan Sang Istri Sembari Pamitan
Ia melanjutkan, secara meteorologi di kawasan Gunung Anak Krakatau bercuaca mendung dan berawan disertai angin kencang ke arah Timur Laut dan Timur.
Secara kesimpulan, Gunung Anak Krakatau memasuki status level III alias siaga pada sebelumnya masih berstatus waspada.