Baca Juga : BREAKING NEWS: Gunung Soputan Alami Erupsi Pagi Ini
Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak Gunung Agung.
Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru.
Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.
Baca Juga : Saat Seluruh Dunia Menjadi Gelap dan 'Mencekam' Karena Erupsi Gunung Krakatau Tahun 1883
Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem Ida Bagus Arimbawa mengatakan sejumlah desa di Karangasem hingga Kota Amlapura terkena abu vulkanik.
"Wilayah Kota Amlapura terpapar hujan abu sedang," ujarnya.
Berdasarkan data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem, wilayah yang terkena abu vulkanik adalah:
-Banjar Dinas Uma Anyar Ababi bagian barat terdampak hujan abu ringan -Wilayah Kota Amlapura terpapar hujan abu sedang -Desa Seraya Barat terdampak hujan abu ringan -Desa Seraya Tengah terdampak hujan abu ringan -Banjar Dinas Ujung Pesisi terdampak hujan abu ringan -Lingkungan Pesagi dan Lingkungan Pebukit terdampak hujan abu ringan -Desa Tenggalinggah terdampak hujan abu ringan
Berdasarkan koordinasi dengan sejumlah kepala desa di wilayah utara gunung, tidak terpantau adanya abu dan asap yang keluar.