Ko menuturkan, ketika para pelajar mulai mengeluh, pejabat universitas hanya mengatakan kepada mereka untuk bersabar.
Dia mengatakan, jika pelajar membantu perusahaan, perusahaan juga bakal membantu universitas. Sebaliknya, jika mereka tak bekerja, perusahaan juga tak bakal membantu.
Selain itu, Ko juga memberi tahu manajer pabrik diduga berkata kepada pelajar Indonesia itu bahwa "mereka tak berbeda dengan pekerja asing lainnya".
Baca Juga : Duh! Buntuti Bapaknya di Malam Tahun Baru, Kaesang Pangarep Dipertanyakan Warganet...
Kabar kerja paksa yang dijalani pelajar Indonesia membuat Menteri Pendidikan Yao Leeh-ter angkat bicara dengan menyatakan bakal menggelar penyelidikan.
Dia menuturkan sudah mengundang presiden universitas pada tahun lalu, dan memperingatkan mereka untuk tidak melanggar hukum.
Sementara dari Indonesia, juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan bakal menangguhkan pengiriman pelajar Tanah Air untuk magang di Taiwan.
Baca Juga : Baim Wong: Keputusan Terbesarnya di tahun 2018 Bukan Menikah dengan Paula Verhoeven
Dalam keterangan resmi, Arrmanatha berkata Kantor Dagang Indonesia di Taipei telah meminta klarifikasi serta berkoordinasi dengan aparat lokal.
"Penangguhan rekrutmen dan pengiriman pelajar magang bakal ditangguhkan hingga manajemen yang lebih baik tercapai," ucapnya.
Kantor dagang telah meminta aparat lokal untuk segera mengambil langkah yang diperlukan guna melindungi kepentingan dan keselamatan pelajar Indonesia di sana. (Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo)
Baca Juga : Baim Wong: Keputusan Terbesarnya di tahun 2018 Bukan Menikah dengan Paula Verhoeven