GridHOT.id - Bukan naga dari darah daging, melainkan dari serangkaian gunung yang sebagian masih memuntahkan api dan menerbitkan gempa bumi.
Berikut ini tulisan tentang Gunung Agung di Bali yang mulai beraktivitas kembali, diambil dari Majalah Intisari edisi September 1963, dengan judul Gunung Agung di Ujung Ekor Naga yang Masih Liar.
Baca Juga : Duh, Polisi Ini Dipecat Karena Selain Soal Kode Etik Juga Mencuri Sapi Warga
Kepala naga itu letaknya di pegunungan Alpen di Eropa, di mana baru-baru ini kota Skoplye (Yugoslavia) hancur karena gempa bumi.
Lehernya di Turki dan Iran – juga dua wilayah yang beberapa waktu yagn lampau buminya bergerak.
Dan ekornya? Panjangnya tak kurang daripada 7.000 km. Mulai dari pegunungan Arakan Yoma di Burma, melalui kepulauan Andaman dan Nikobar, sampai di Sumatera, menjalar terus ke seluruh pulau Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa dan pulau-pulau Nusa Tenggara lain dan kemudian memutar ke Maluku.
Di bagian ekor “naga” inilah terdapat bukti yang nyata bahwa bumi yang sudah berusia 3 miliar tahun itu masih bergerak, masih tumbuh, masih dalam evolusi.
Baca Juga : 5 Fakta Priscilla Kelly, Pegulat Wanita yang Nekat Sumpal Pembalut ke Mulut Lawannya Saat Bertanding
Malapetaka terhebat disebabkan oleh ledakan Gunung Tambora di Sumbawa (1815) hingga 92.000 manusia mati karenanya.
Dalam tahun 1883 meletuslah Krakatau sampai memakan lebih dari 36.000 korban. Dan dalam beberapa tahun terakhir ini bergolaklah Gunung Merapi di Jawa Tengah dan akhir-akhir ini Gunung Agung di Bali.
Di Timur terdapat lapisan-lapisan batu karang laut yang dahulu kala tentu terdapat dekat laut, tapi kini terangkat sampai setinggi 1.500 meter.
Dalam hal lain Indonesia mempunyai kedudukan luar biasa. Di sinilah terjadi pertemuan antara gunung-gunung yang paling muda usianya (hanya 800.000 tahun – muda bila dibandingkan dengan suia dunia tersebut di atas) dengan beberapa wakil dari umat manusia yang tertua seperti Homo mojokertensis yan gmungkin merupakan bentuk muda dari Pithecanthropus (usianya kira-kira 500 – 800.000 tahun).
Komentar