Laporan Wartawan Gridhot.ID, Septiyanti Dwi Cahyani
Gridhot.ID - Sudah dua bulan berlalu sejak peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10/2018) lalu.
Namun duka yang mendalam itu masih tetap terasa, terutama bagi para keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.
Termasuk keluarga pasutri Gilang Perkasa Sanusi dan Witasamani yang hingga kini belum diketahui jasadnya.
Pihak keluarga masih terus berharap akan adanya upaya pencarian kembali jasad korban Lion Air yang belum ditemukan.
Pasangan Gilang dan Witasamani merupakan warga Desa Simpang Katis, Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung.
Saat ditemui tim Kompas.com pada Minggu (13/1/2019), adik Gilang, Gerian Dwiki Sakti Sanusi mengatakan jika di keluarganya total ada tiga orang yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
Mereka adalah pasangan suami istri Gilang dan Wita serta anaknya yang bernama Kiara.
Jasad Kiara sudah ditemukan beberapa waktu lalu dan kini sudah dikebumikan.
Namun, jasad orangtua Kiara, Gilang dan Wita belum masih ditemukan hingga kini.
Lebih lanjut, Gerian menuturkan jika belum ada informasi lanjutan terkait upaya pencarian korban Lion Air JT 610 yang masih belum ditemukan.
Sebelumnya, pihak maskapai juga telah mengabarkan bahwa mereka akan menyewa kapal milik Singapura untuk mencari korban maupun benda yang belum ditemukan di Laut Tanjung karawang, Jawa Barat.
Gerian juga mengatakan bahwa kakaknya, Gilang yang menjadi korban jatuhnya Lion Air merupakan tulang punggung keluarga.
Baca Juga : Mengenal Sosok Johan Majabubun, Satu-satunya Penyelam Wanita dalam Evakuasi Korban Lion Air JT 610
Kabar belum ditemukannya Gilang dan Wita ini juga dibenarkan oleh Kepala Desa Simpang Katis, Syainur.
"Beberapa kali sudah ada pertemuan.
Tapi kelanjutannya kami belum tahu juga. Harapan kami korban ditemukan dan dibawa pulang" ucapnya.
Sebagaimana diketahui, pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10/2018) lalu.
Baca Juga : 5 Fakta Terkait Seragam Pramugari Lion Air, Ternyata Dibuat Tanpa Campur Tangan Perancang Khusus
Sebanyak 14 kapal dikerahkan untuk melakukan pencarian korban dan badan pesawat.
Baik untuk melakukan operasi pencarian di permukaan laut maupun di dasar laut dengan menggunakan alat khusus pendeteksi bawah laut.
Bahkan, tim Basarnas juga menerjunkan robot penyelam untuk memudahkan proses pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. (*)