Hampir seluruh bagian pulau nampak tertutup abu vulkanik dari erupsi Gunung Anak Krakatau.
Sementara itu, beberapa hari yang lalu, heboh penampakan air laut berwarna oranye di sekitar Gunung Anak Krakatau.
Menurut Menurut Humas BNPB, Sutopo Purwonugroho, berubahnya warna air laut menjadi oranye ini dikarenakan adanya kandungan zat besi tinggi dari kawah Gunung Anak Krakatau.
Baca Juga : Pasca Meletus, Tinggi Gunung Anak Krakatau Menyusut dari 338 MDPL Jadi 110 MDPL
Kandungan itu kemudian masuk ke dalam air laut di sekitarnya.
Hal ini diketahui dari cuitan Sutopo di akun Twitternya @Sutopo_PN pada Sabtu (12/11/2019) lalu.
"Kondisi Gunung Anak Krakatau pada 11/1/2019) yang didokumentasikan @EarthUncutTV.
Kondisi Gunung Anak Krakatau pada 11/1/2019 yang didokumentasikan. @EarthUncutTV. Warna orange kecoklatan adalah hidrosida besi (FeOH3) yang mengandung zat besi tinggi yang keluar dari kawah dan larut ke dalam air laut. Tubuh Gunung Anak Krakatau telah banyak berubah. pic.twitter.com/ZnvEVngYv5
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) 12 Januari 2019
Warna oranye kecokelatan adalah hidrosida besi (FeOH3) yang mengandung zat besi tinggi yang keluar dari kawah dan larut ke dalam air laut.
Baca Juga : Hari Ini Gunung Anak Krakatau Bergejolak Lagi, BMKG : Aktivitas Seismik Ini Memiliki Magnitudo 3.0
Source | : | Instagram,Twitter,Antaranews |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar