Mengonsumsi ikan yang mati akibat fitoplankton sangat berbahaya bagi manusia.
Dampaknya bisa menyebabkan keracunan hingga kematian.
Sebelumnya, fenomena serupa pernah menyebabkan 33 orang masuk rumah sakit.
Hingga kini, ledakan plankton beracun ini masih diteliti oleh LIPI.
Sementara itu, dilansir dari Antaranews, salah satu peneliti dari LIPI, Hanung Agus Mulyadi mengatakan jika ledakan plankton beracun ini telah berlangsung sejak Kamis (10/1/2019) pagi dengan luasan mencapai 31 hektare di perairan Desa Lateri dan Passo, Kecamatan Baguala hingga kawasan guru-guru, Poka, kecamatan Teluk Ambon.
Tingkat kepadatan ledakan ini terbilang tinggi.
Yakni sekitar 9 x 100 ribu sel per liter hingga 2,5 x 1000 juta sel per liter.
Kendati sejauh ini belum ada laporan resmi terkait kematian ikan yang diakibatkan oleh ledakan Dinoflagelata Gonyaulax, warga diminta untuk waspada dengan tidak mengkonsumsi ikan-ikan yang mati mengambang di Teluk Ambon. (*)