Alasannya gula mentah sebagai hasil olahan pertama adalah sukrosa yang disintesis dari tebu dan belum dapat dikonsumsi secara langsung.
Setelah diolah lagi, gula mentah akan menjadi gula rafinasi.
Baca Juga : Kurang Kompeten, Pilot Jet Tempur Malaysia Diklaim Pernah Salah Sasaran Bom Pasukannya Sendiri
Pada pemrosesan untuk menjadi gula ini, kandungan molases atau cairan kental yang mengandung gula telah dihilangkan.
Pembuatan gula rafinasi dimulai dari kristal gula mentah yang direndam, untuk dilembutkan di dalam sirop terkonsentrasi.
Hal ini dilakukan untuk menghilangkan lapisan cokelat pada kristal tanpa membuatnya larut.
Kristal yang telah bersih, kemudian dicampurkan ke dalam cairan yang kemudian disaring dari kotoran-kotoran yang tertinggal.
Cairan larutan gula ini kemudian direbus dan didinginkan hingga terbentuk kristal gula putih (gula rafinasi).
Gula ini banyak digunakan di dalam berbagai industri karena lebih murni dan berpenampilan lebih bersih dibandingkan gula mentah.
Bahayanya jika gula rafinasi dikonsumsi maka tubuh manusia akan membutuhkan lebih banyak vitamin B kompleks, kalsium, dan magnesium untuk mencerna gula ini, karena tingkat kemurniannya yang sangat tinggi.
Mau tak mau tubuh akan 'mengambil' secara paksa ketersediaan vitamin B kompleks dari sistem saraf juga mengambil kalsium, magnesium dari tulang dan gigi.
Hal ini dapat menyebabkan osteoporosis atau masalah kesehatan lainnya.