Maskirovka sudah ada sejak zaman Tentara Kekaisaran Rusia, hingga era Uni Soviet, dan hingga hari ini.
Maskirovka tercatat pertama kali digunakan pada tahun 1380 ketika Pangeran Dmitry Donskoy dan 50 ribu tentara Rusianya mengalahkan Golden Horde, yakni pejuang Mongolia berjumlah 150 ribu dalam Pertempuran Kulikovo.
Dalam pertempuran Kulikovo, Pangeran Donskoy menyembunyikan tentaranya di hutan terdekat sebelum melakukan serangan mendadak ke posisi musuh.
Beranjak ke Perang Dunia II, Uni Soviet dibawah komando Jenderal Besar Georgy Zhukov sukses mengimplementasikan Maskirovka dalam palagan Neraka Dunia itu.
Baca Juga : Niat Baik Mau Periksa Jentik Nyamuk, Petugas Jumantik Malah Babak Belur Digebuki Seorang Warga
Terhitung pada pertempuran Stalingard, Kursk, dan Operasi Bagration di Belarus, Tentara Merah berhasil menipu mentah-mentah Nazi Jerman.
Hasilnya, Jerman kalah telak dari Uni Soviet di ketiga segi yang sudah disebutkan di atas.
Berakhirnya Perang Dunia II bukan berarti Maskirovka tak ada.
Justru teknik penipuan ini menyasar kepada adidaya Amerika Serikat dan Sekutunya.
Contohnya pada Krisis Misil Kuba (1962), The Prague Spring (1968) dan terakhir digunakan pada Aneksasi Crimea oleh Rusia (2014).
Seorang Sejarawan bernama Tom Cubbage mengatakan jika Maskirovka sangat berhasil diterapkan oleh Uni Soviet sampai dengan Rusia dan apa pun yang mungkin dipikirkan Amerika Serikat bagi Kremlin itu adalah sesuatu yang dapat digunakan dalam perang maupun dalam masa damai.
Sedangkan US Army mendefinisikan Maskirovka sebagai penipuan, penyangkalan, kamuflase, penyembunyian dan penyamaran.
(Seto Aji/Gridhot.ID)
Source | : | Antara,Global News |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |
Komentar