GridHOT.id - Sistem donasi yang dibuka oleh pemerintah Malaysia kepada rakyatnya untuk membantu membayar utang negara resmi ditutup setelah delapan bulan.
Donasi bernama Tabung Harapan Malaysia itu resmi ditutup pada 14 Januari lalu, dengan jumlah donasi 202.716.775,10 ringgit, atau Rp 695,4 miliar.
Baca Juga : 'Anak Bung Karno Tidak Hanya Satu, Saya Tidak Hanya Anak Biologis, Tapi Ideologis'
Menteri Keuangan Lim Guan Eng dikutip The Star via Asia One Jumat (8/2/2019) berkata, uang yang terkumpul setelah donasi ditutup bakal dikembalikan.
Dalam keterangan resminya, Lim menjelaskan uang yang diberikan oleh warga seluruhnya bakal dipakai untuk membayar utang.
"Saat ini, Kementerian Keuangan tengah mengurus penutupan rekening sebelum uang itu dihitung oleh Departemen Auditor Jenderal.
Baca Juga : Viral Video Kepala Seorang Guru 'Ditoyor' Muridnya Sendiri di Dalam Kelas, Ini Penyebabnya
Setelah memenangkan pemilihan umum pada Mei 2018, pemerintahan Perdana Menteri Mahathir Mohamad langsung membuka rekening donasi.
Kebijakan itu muncul setelah Mahathir mengumumkan saat ini Negeri "Jiran" tengah menghadapi utang sebesar 1 triliun ringgit, atau Rp 3.430 triliun.
Juni 2018, mantan Raja Malaysia Sultan Muhammad V dari Kelantan memutuskan untuk memotong gajinya sebesar 10 persen untuk membantu mengurangi utang.
Langkah Sultan Muhammad V kemudian ditiru oleh jajaran menteri pimpinan Mahathir untuk memangkas 10 persen gaji sebagai simbol penghematan.