Nuryanto sendiri berangkat ke Malaysia pada 17 Januari 2019.
Seharusnya ia kembali ke Tanah Air pada 23 Januari 2019.
Akan tetapi pada 22 Januari 2019 ponselnya tak aktif dan tidak bisa dihubungi.
Nyatanya ia dibunuh dan dimutilasi bahkan ketika mayatnya ditemukan sudah dalam keadaan membusuk.
Memang ada benarnya cakap PM Mahathir beberapa waktu lalu jika banyak warga Malaysia tidak amanah dan tak malu jika terlambat bayar utang.
"Walau apapun alasan yang diberi, hakikatnya kita tidak bayar hutang. Bagi kita ini perkara
kecil. Tetapi bagi bangsa kita, ia memburukkan kepercayaan kepada kita. Orang tidak suka
bagi pinjaman kepada kita."
"Maka bermasalahlah peniaga Melayu, sukar untuk meminjam modal. Maka marahlah kita kepada bank. Janganlah aniaya kita kerana orang lain yang lokek (buruk). Tetapi kita sudah terkenal sebagai bangsa yang lokek."
"Maka terpalitlah juga kita kerana bangsa kita tidak dipercayai," beber PM Mahathir dalam pidato ulang tahun Parti Pribumi Bersatu Malaysia (BERSATU) pada September 2018 lalu. (*)
Source | : | Tribun Jabar,Astro Awani |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |
Komentar