Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo
Gridhot.ID- Kasus bunuh diri Tyas Sancana Ramadhan, seorang mahasiswa Institut Teknologi Lampung (Itera) viral dan menghebohkan publik.
Dikutip dari Kompas, Tyas Sancana Ramadhan, seorang mahasiswa Prodi Geofisika Itera mengakhiri hidupnya pada Jumat, 22 Februari 2019 dengan melompat dari lantai lima gedung Transmart Lampung.
Masih belum diketahui apa penyebabTyas Sancana Ramadhan nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
Dilansir Gridhot.ID dari Tribunlampung.co.id Sabtu (23/2/2019), diduga ada sosok seorang polwan yang membuat Tyas patah hati.
Djino (76), seorang kerabat korban menyampaikan bahwa aksi nekat yang dilakukan Tyas ini dikarenakan motif asmara.
"Sebenarnya jarang ketemu. Tapi, memang anaknya pendiam," kata Djino saat ditemui di Ruang Instalansi Forensik dan Kamar Jenazah RSUAM, Jumat (22/2/2019).
Selain itu, Djino juga menceritakan bagaimana kronologi kejadian sebelum korban memutuskan untuk bunuh diri.
Awalnya Tyas yang merupakan anak sulung dari empat bersaudara pasangan Asnawi dan Yatinah itu terakhir diketahui pamit pergi dari rumah untuk berangkat kuliah.
"Katanya berangkat ke kampus jam setengah sepuluh, pamitan," kata Djino.
Setelah itu tak ada kabar lagi dari korban.
Baca Juga : Hampir Musnah di Suriah, ISIS Mulai Lakukan Taktik 'Kamikaze' Bom Bunuh Diri
Djino juga mengiyakan bahwa korban pernah mengalami putus cinta.
Informasi itu Djino dapat dari cerita orangtua korban.
"Kata orangtuanya memang putus cinta. Dan katanya, ceweknya diterima polwan, kata bapaknya tadi," ungkap Djino saat dimintai keterangan.
Baca Juga : Kisah Menyayat Hati Gadis 13 Tahun yang Bunuh Diri karena Ibunya Lebih Memilih Menyayangi Anjing
Djino juga menambahkan, Tyas tak pernah bertemu dengan pujaan hatinya setelah diterima menjadi polwan.
Ketika orangtuanya dimintai keterangan, Asnawi tidak mengetahui masalah asmara anaknya, ia hanya mengatakan Tyas seorang yang pendiam.
"Anak pertama. Anaknya memang pendiam," kata Asnawi ketika dimintai keterangan.
Namun, kabar asmara bahwa anaknya menjalin hubungan dengan seorang polwan dibenarkan oleh Asnawi.
Setelah pacarnya masuk polwan, komunikasi antara keduanya terputus.
"Tapi memang dia punya pacar masuk polwan. Dia (Tyas) sukanya (terlalu) mendalam."
"Kemudian nggak ada komunikasi. Dengan keluarga juga. Masih lanjut? Nggak tahu. Tapi, kata temannya sudah putus," jelas Asnawi.
Dari keterangan yang ada, motif kasus bunuh diri yang dilakukan mahasiswa 21 tahun ini masih belum dapat dipastikan.
Sebelum Tyas mengakhiri hidupnya, ia sempat cekcok dengan pacarnya.
Sejumlah warga pun yang melayat di rumah duka juga menyebut ketika itu Tyas sempat menonton Bioskop di CGV Transmart Lampung.
"Berantem sama pacarnya. Orang pacarnya juga ada di sana. Mereka habis nonton bioskop," kata seorang warga yang tak mau disebutkan identitasnya.
Baca Juga : Cinta Tak Direstui, Dua Sejoli Hasyim Prasetya dan Dewi Diduga Bunuh Diri Tanpa Busana di Kamar Hotel
Selain itu, didapatkan juga keterangan dari rekan korban yang bernama Yoga.
Yoga mengaku terakhir kali bertemu dengan korban seminggu yang lalu di Kampus.
"Saya ketemu seminggu lalu," ujarnya.
Baca Juga : Cinta Tak Direstui, Dua Sejoli Hasyim Prasetya dan Dewi Diduga Bunuh Diri Tanpa Busana di Kamar Hotel
Yoga juga mengungkapkan, pada semester ini korban jarang masuk kuliah.
"Dia jarang ke kampus," katanya.
Soal motif bunuh diri, Yoga mengaku tidak tahu.
Ia juga tidak tahu masalah apa yang sedang menimpa korban sampai akhirnya memutuskan untuk bunuh diri.
"Dia nggak pernah cerita apa apa. Tahu tahu ada kejadian ini. Saya kaget juga," tambah yoga saat dimintai keterangan.
Dari informasi yang di peroleh, Tyas adalah anak mantan Kepala Desa Way Huwi.
"Iya, dia anak mantan lurah Way Huwi," kata Yoga membenarkan.
Selain itu, keterangan lain didapatkan dari Hisni Ashri seorang mahasiswi Itera yang ternyata juga mengenal korban sebagai mahasiswa Itera.
"Saya sempet mengenal karena teman seangkatan, cuma beda jurusan. Di grup TPB (Tahap Persiapan Bersama) 9 Mahasiswa Itera, rame soal info Tyas bunuh diri," ungkapnya.
Menurut Hisni, korban tergolong orang yang pendiam.
"Sosoknya pendiam sih, nggak terlalu mencolok. Dulu pas semester satu dan dua masuknya kuliah jarang jarang," tambahnya.
Menurut laporan Kapolsek Sukarame Kompol Mulyadi, Tyas sudah berada di atas gedung Transmart Lampung sekitar pukul 15.30 WIB.
Saat itu, saksi mata Zaenal (50) warga Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung mengaku sempat menghalangi korban.
"Saya turun dan lari ke halaman Transmart, mau nangkap," katanya.
"Posisinya dia sudah berdiri dan kakinya sudah setengah dinding," imbuhnya.
Baca Juga : Tersangkut Skandal dengan Fans, Skinnyfabs Isyaratkan Keinginan Bunuh Diri
"Niatnya mau nangkap ga jadi. Malah saya yang jadi korban. Saya langsung berbalik," kata Zaenal saat dimintai keterangan.(*)