GridHOT.id - Pemerintah Amerika Serikat kini tengah memburu putra mendiang pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden.
Washington bahkan menawarkan hadiah sebesar 1 juta dollar AS atau sekitar Rp 14 miliar untuk informasi yang bisa mengarahkan pada lokasi keberadaan Hamza bin Laden, yang kerap disebut sebagai pewaris gerakan ekstremisme di masa depan.
Baca Juga : Pilu! Putrinya Meninggal Sehari Setelah Sidang Skripsi, Ayah Rina Muharami Gantikan Anaknya Wisuda
Lokasi Hamza bin Laden yang kerap dijuluki dengan sebutan putra mahkota jihad itu telah menjadi bahan spekulasi selama bertahun-tahun.
Sejumlah laporan ada yang menyebut Hamza berada di Pakistan, namun ada juga yang mengklaim bahwa dia kini tinggal di Afghanistan. Selain itu ada juga yang menyebut Suriah dan Iran sebagai tempat persembunyian Hamza.
"Hamza bin Laden adalah putra mendiang pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden dan telah muncul sebagai pewaris kepemimpinan dari jaringan itu," ujar pernyataan Departemen Luar Negeri AS, dikutip AFP, Jumat (1/3/2019).
Baca Juga : Istri Kalap Telanjangi dan Ikat Suami Bersama Selingkuhannya di Pohon untuk Dipermalukan
Hamza, yang menurut AS kini berusia 30-an tahun, disebut telah mengancam untuk melancarkan serangan-serangan terhadap AS sebagai pembalasan atas pembunuhan ayahnya pada 2011, saat bersembunyi di kota Abbottabad, Pakistan, oleh pasukan khusus AS.
Badan-badan intelijen AS memandang Hamza bin Laden sebagai penerus ayahnya untuk menggerakkan jihad secara global, terlebih saat kelompok ISIS yang lebih ekstrem kini telah terdesak hingga batas terakhirnya di Suriah.
Pada 2015, Hamza sempat merilis pesan audio yang menyerukan para pendukungnya di Suriah agar bersatu dan mengklaim bahwa pertempuran di negara yang dilanda perang akan membuka jalan untuk "pembebasan Palestina".
Baca Juga : Ngaku Siap Masuk Penjara karena Kasus Penyebaran Berita Hoaks, Ratna Sarumpaet: Saya Salah, Oke!