Laporan Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo
Gridhot.ID - Rilisnya film Dilan 1991 banyak mengundang antusiasme kalangan anak muda.
Film ini merupakan lanjutan dari film Dilan 1990 yang laris di Indonesia pada tahun 2018 lalu.
Peran antara Iqbal dan Vanesha di dalam film tersebut berhasil membuat baper banyak masyarakat Indonesia.
Baca Juga : Calon PNS Ini Cari Keadilan, Kirimi Surat Presiden Jokowi Karena Dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat
Film Dilan 1991 dirilis tayangkan di bioskop pada akhir bulan Februari 2019.
Banyak masyarakat yang sangat antusias untuk menyaksikan film bergenre drama romanti ini.
Namun dibalik antusiame masyarakat yang menunggu perilisan film ini, ternyata masih ada sebuah kontroversi dibalik pemutaran perdana film ini.
Baca Juga : Al Ghazali: Saya Bangga dengan Ayah Saya Karena Berani Memperjuangkan Kebenaran dan Keadilan
Lewat sebuah video yang tersebar melalui media sosial dikabarkan sejumlah mahasiswa melakukan penolakan terhadap pemutaran film Dilan 1991.
Dilansir Gridhot.ID dari akun Instagram @ndorobeii Kamis (28/2/2019), terposting sebuah video para mahasiswa melakukan aksi tolak pemutaran film Dilan 1991 di Mall Panakukang, Makassar.
Dalam video tersebut tampak di depan pintu masuk bioskop sekelompok mahasiswa melakukan bentrok dengan pihak keamanan.
Mereka membawa semacam kardus besar yang diduga akan digunakan untuk memboikot pintu bioskop.
Baca Juga : Berlaku Hingga 31 Desember 2018, BMKG Catat Wilayah Ini Akan Dilanda Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter
"Tutup, tutup,tutup.. tutu," teriak sekelompok mahasiswa sembari saling dorong dengan pihak keamanan bioskop.
Beberapa pelanggan bioskop yang sedang mengantri untuk menonton film mendadak disuguhkan tontonan aksi para mahasiswa ini.
Adapun beberapa pelanggan bioskop yang merekam kejadian ini melalui ponsel mereka.
Pemutaran sekuel film Dilan 1991 mendapat penolakan dari sekelompok aktivis mahasiswa yang mengatasnamakan diri Komando Mahasiswa Merah Putih (Kompi) Sulsel.
Hadirnya film Dilan yang dibintangi Vanesha Prescilla dan Iqbaal Ramadhan ini dianggap meningkatkan kekerasan didunia pendidikan. Penolakan dilakukan lewat aksi unjuk rasa di kantor Dinas Pendidikan Kota Makassar.
Aksi unjuk rasa ini ternyata mendapat dukungan pemerintah Dinas Pendidikan (Disdik) kota Makassar.
“Percayalah, dihati saya dan teman-teman semua sama. Ingin memperjuangkan kemuliaan pendidikan di Makassar,” kata Kepala Disdik Kota Makassar, Abdul Rahman Bando saat menerima demonstran Kompi di kantornya.
Baca Juga : Keluarga Korban Kecelakaan Pesawat Lion Air Temui Hotman Paris, Atur Strategi Tuntut Keadilan!
Menurutnya, anak - anak didik di sekolah harus diberikan suasana kondusif.
“Pendidikan bukan cuma diruang kelas, jadi ketika ada kreasi anak bangsa harusnya juga memperhatikan etika moral dan budaya yang kita anut,” katanya.
Ia juga menegaskan sikap dukungannya agar ada koreksi dan evaluasi terhadap pemutaran dilm tersebut.
“Ini Kontrol sosial dari hasil kreasi sineas-sineas kita. Karena menurut kajian teman-teman ada yang tidak berkesesuaian dengan peradaban kita, saya kira sangat mengapresiasi dan mendukung apa yg disuarakan hari ini untuk kita lanjut kelembaga berikutnya untuk bisa mengoreksi,” tegasnya.
“Tindakan amoral dan asusila didunia pendidikan itu meningkat. Intinya hadirnya film Dilan itu kemudian mengikabatkan tingkat kekerasan didunia pendidikan meningkat,” katanya.
Hingga berita ini ditulis, video postingan akun Instagram @ndorobeii ini telah mendapat 4.880 like dari pengguna Instagram.
Lewat kolom komentar, para netizen pun mengomentari aksi penolakan para mahasiswa atas pemutaran film Dilan 1991 yang di posting lewat akun Instagram @ndorobeii.
"Halah bilang aja demo gara2 keabisan tiket wkwk,"tulis akun Instagram @khoirunnisaa1507.
"Kasian mereka ya gak kebagi tiket,"tambah akun Instagram iam4u2a mengikuti komentar sebelumnya.
"Selamat pagi, mahasiswa abadi..." tulis akun Instagram @putra_asa26 diikuti emotikon tertawa di akhir komentarnya.
"Kurang micin," tambah akun Instagram @angga_aprasetyo
"Kuliah yang bener bro. Kuliah, mabok, nonton gigs selesai dah," tulis akun Instagram @agsap12.(*)
Source | : | |
Penulis | : | Grid Reporter |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar