Constanca meninggal pada 1349, Pedro menjadikan kesempatan untuk menikah dengan Ines dan menjadikannya ratu yang sah.
Dari pernikahan itu Ines dan Pedro memiliki tiga orang anak.
Namun sayang, ayah Pedro tidak setju dan mengusir Ines.
Ines kemudian mati dibunuh ayah Pedro yang menyebabkan pecahnya perang saudara antara Pedro dengan ayahnya sendiri.
Pedro kemudian menggali makam Ines dan membangun makam kerajaan.
Dia juga meminta semua penduduk Portugal untuk bersumpah jika Ines adalah ratu mereka.
4. Putri Dyah Pitaloka Citraresmi
Demi perdamaian, seorang Raja Sunda menikahkan putrinya dengan Raja dari Majapahit demi menjaga negaranya dari kemungkinan konflik.
Gajah Mada yang mendapat tugas menyambut kedatangan Sang Putri justru mengihnanya dengan menyatakan bahwa Putri Sunda tidak boleh dipuji sebagai permaisuri atau Ratu Majapahit yang baru.
Melainkan hanya sebagai selir tanda penyerahan Sunda ke Majapahit.
Pernyataan Gajah Mada itu kemudian menyulut kebencian hingga pecahlah Perang Bubat.
Akibatnya, pernikahan antara Raja Hayam Wuruk dengan Dyah Pitaloka batal.
Baca Juga : 7 Fakta Pengasuh Keluarga Kerajaan Inggris: Harus Menguasai Ilmu Bela Diri dan Anti Teror
Bahkan, Sang Putri juga turut gugur di tanah lapang Perang Bubat itu.
Tindakan Pitaloka dan keberanian ayahnya kemudian dihormati sebagai tindakan mulia demi kehormatan, keberanian dan martabat tradisi Sunda.(*)
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Komentar